Elias Pangkey: GMNI Belum Tentu Marhaenis-Pancasilais

Bagikan Artikel Ini:
foto bersama peserta dan panitia KTD GMNI se Sulawesi Utara bersama bung Elias Pangkey

foto bersama peserta dan panitia KTD GMNI se Sulawesi Utara bersama bung Elias Pangkey

BERITATOTABUAN.COM, MANADO – Ideolog sekaligus tokoh senior GMNI Sulawesi Utara Bung Elias Pangkey menyatakan dengan tegas, kalau tidak semua alumni dan kader GMNI memiliki jiwa marhaenis dan pancasilais sejati. Hal itu dikatakan Elias di hadapan para peserta Kaderisasi Tingkat Dasar (KTD) yang digelar oleh GMNI Cabang Manado dan melibatkan seluruh pengurus cabang GMNI se Sulawesi Utara hingga Minggu (22/03/2015) pagi tadi.

“Sebab, pemahaman tentang marhaenisme dan pancasilais itu harus benar-benar dijiwai, dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Elias.

Dikatakan Elias, GMNI sebagai organisasi kemahasiswaan yang lahir dengan ideology marhaenisme, harus benar-benar memiliki jiwa dan semangat untuk terus berpartisipasi dalam proses pembangunan nasional dan kedaerahan.

“Jiwa nasionalis sejati yang dibarengi dengan ideologi marhaenisme serta pancasilais merupakan kebutuhan bangsa. Disini dasar dan peran kader GMNI harus dimainkan untuk ikut berpartisipasi dalam proses social, ekonomi maupun politik dalam konteks nasional hingga daerah,” tambahnya.

Namun demikian, Elias berpesan jangan sampai GMNI dijadikan alat kepentingan oleh sekelompok maupun individu yang ingin meraup keuntungan secara pribadi.

“Sebab, ada juga yang saya dengar segelintir kader justru hanya memanfaatkan GMNI untuk dijadikan alat bargaining guna memuluskan kepentingan mereka. Ini tidak dibenarkan, sebab GMNI lahir sebagai pemecah masalah, dan perangkum seluruh kepentingan untuk kemudian disatukan,” tuturnya.

Kegiatan yang digelar di gedung Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulut semenjak Jumat (20/03/2015) itu, menurut ketua panitia Peter Mamangkey dilaksanakan hanya untuk kader yang telah mengikuti proses Pekan Penerimaan Anggota Baru atau PPAB. di KTD ini.

“Dan peserta yang mengikuti kegiatan ini hanyalah mereka yang mendapatkan rekomendasi dari pengurus komisatiat setempat,” kata Mamangkey.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris DPC GMNI Manado Bung Aldo Titdoy, mengatakan KTD kali ini mengusung tema ‘Membangun Generasi Emas GMNI Sulawesi Utara’.

“Tema ini sudah melalui proses kajian dan kesepakatan dengan seluruh teman-teman panitia dan pengurus DPC. Dengan tema ini juga kami berharap lepasan KTD bisa membawa GMNI lebih baik kedepan,” imbuh Aldo.

Kegiatan ini pun mendapatkan apresiasi dari sejumlah pengurus GMNI lain di Sulawesi Utara.

“Kami sangat bersyukur KTD juga melibatkan teman-teman dari lintas DPC di Sulawesi Utara yaitu DPC GMNI Kota Bitung dan DPC GMNI Minahasa, ini merupakan panggilan jiwa bagi sesama kader GMNI di Sulawesi Utara. Sebab, kita semua memiliki tujuan yang sama yaitu membangun, membesarkan dan menjaga GMNI dan itu dimulai dari penguatan sistem kaderisasi,” terang Ketua DPC GMNI Minahasa Bung Mikson Wakulu, yang ikut diaminkan oleh sekretaris DPC GMNI Bitung Bung Marthin Sompotan.

Selain bung Elias Pangkey, kegiatan KTD itu juga menghadirkan sejumlah pemateri lain, Wasekjend DPP GMNI Bung Frederick Makagansa, mantan Sekjend GMNI Pusat Bung Viktus Murin, dan Bung Donny Lumingas, dari pengurus alumni GMNI Sulut Bung Erick Mingkid, unsur jurnalis Bung denny Wowor, akademisi Unima Bung Farlan Lengkong, ketua PRD Sulut Bung Frans Kurniawan, serta kader senior GMNI Sulut Bung Clance Teddy. (jun)

Tags:
author

Author: 

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.