Ilustrasi Petani Kopi
BERITATOTABUAN.COM, BOLTIM – Dinas Pertanian Bolaang Mongondow Timur (Boltim) akan berupaya meningkatkan produksi kopi yang telah mengalami penurunan setiap tahunnya. Menurut Kepala Dinas Pertanian Boltim Setiono, tahun ini, pihaknya akan melaksanakan program desa organik kopi secara berkelanjutan guna meningkatkan produksi dan kualitas kopi yang ada di Boltim. “Selain meningkatkan produksi, juga bertujuan untuk menghasilkan produk kopi bebas dari bahan kimia, baik pupuk maupun pestisidanya,” tutur Setiono, kemarin.
Kata dia, sasaran dari program tersebut adalah Kelompok Tani (Poktani) yang ada di Boltim, yang nantinya akan diberikan paket unit pengolahan pupuk organik yang bertempat Kecamatan Modayag. “Makanya poktani yang menjadi sasaran program diberikan paket unit pengolahan pupuk organik dan ternak sapi. Lokasinya di desa liberia Kecamatan Modayag. Selain itu mereka akan diberi bimbingan khusus,” ujarnya.
Dijelaskannya, program yang akan dilaksanakan tersebut berasal dari pemerintah pusat. “Program ini bersumber dari pemerintah pusat, tim pembina langsung dari dirjen perkebunan, dinas perkebunan provinsi dan dinas pertanian boltim,” sebutnya.
Ia menambahkan, pada tahun ini pengembangan industri dan pengolahan kopi akan lebih dimantapkan. “Bahkan sudah di uji laboratorium terhadap kualitas hasil kopi hitam di IPB. Dan akan terus dilanjutkan pembinaannya,” pungkasnya.
Diketahui, 2016 produksi kopi sebanyak 581 ton dan 2017 turun menjadi 576 ton. Akibat peralihan lahan yang dilakukan petani. Tercatat 2016 luas perkebunan kopi 2.365,82 hektar sedangkan 2017 turun menjadi 2347,25 hektar. “2016 luas perkebunan kopi 2.365,82 hektar dan turun pada 2017 menjadi 2347,25 hektar. Setiap tahun berkurang karena, lahan kopi kini menjadi lahan pertanian holtikultura,” kata Kepala Bidang Tanaman Perkebunan, Dinas Pertanian Boltim Kusno Mamonto. (mg3/mon77)
