Salah satu petugas SPBU sementara mengisi BBM di mobil. (foto:ilust)
Jakarta – Rencana pemerintah untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), kian dimatangkan. Hal ini tercermin dari pernyataan Menteri Keuangan (Menkeu), Chatib Basri yang mengatakan, momentum menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) adalah pada awal tahun 2015, atau saat pada APBN Perubahan 2015 yang dilakukan oleh pemerintahan baru.
“Kalau dinaikinnya di pertengahan itu kepotong lagi, makanya yang paling baik disiapin dari sekarang masukin di APBNP 2015 terus dilakukan,” kata Chatib kepada wartawan di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (19/08/2014).
Chatib melanjutkan, defisit anggaran pada RAPBN 2015 dapat ditekan menjadi 1,4 persen terhadap PDB, salah satunya yaitu dengan menaikan harga BBM bersubsidi sebesar Rp2.000 per liter. Dengan kenaikan tersebut, pemerintah dipastikan dapat menghemat Rp98 triliun.
“Itu hitungan tahun anggaran satu tahun ya,” tambahnya.
Kendati demikian, sambung Chatib, pada 2015 yang harus menjadi fokus perhatian pemerintah baru adalah mengenai laju inflasi yang sebesar 4,4 persen atau sesuai asumsi yang ditetapkan dalam RAPBN 2015.
“Tapi itu enggak apa-apa ah, bisa dikendalikan,” ujarnya. (okz/*)
