Konsep PBMR David Bobihoe Disebut Kadaluarsa, Effendy: Itu Justru Paling Sempurna

Bagikan Artikel Ini:
Denny Mokodompit dan Effendy Abdul Kadir

Denny Mokodompit dan Effendy Abdul Kadir

BERITATOTABUAN.COM, KOTAMOBAGU – Konsep pemekaran daerah yang dilontarkan oleh Calon Wakil Gubernur Sulut Hi David Bobihoe melahirkan tanggapan sejumlah elemen.

Salah satu personil Panitia Pemekaran Provinsi Bolaang Mongondow Raya (P3BMR) Denny Mokodompit. Kepada Media Totabuan mengungkapkan, bahwa konsep yang disampaikan David sudah dilakukan oleh P3BMR.

“Konsep itu menurut saya sudah kadaluarsa, itu sudah dilakukan panitia. Posisi PBMR saat ini tinggal menunggu pembahasan DPR RI. Karena sebelumnya sudah ada persetujuan dari DPD RI, DPR RI dan Kemendagri,” ujarnya.

Meski demikian kata Denny, untuk pemilihan Gubernur sekarang ini, Ia lebih cenderung kepada Calon Gubernur yang mampu memberikan peluang besar meloloskan PBMR apabila mereka terpilih nanti.

“Saya tidak bicara lagi kepentingan Pilgub 5 tahun depan, Kepentingan rakyat BMR adalah provinsi Bolmong Raya,” tegas Denny.
Menanggapi pernyataan Denny tersebut, ketua LSM LPKEL Reformasi Effendi Abdul Kadir menilai, bahwa Denny tak tahu persis soal konsep yang ditawarkan Calon Wakil Gubernur David Bobihoe.

“Mungkin saja konsep Denny itu yang kadaluarsa. Ia hanya asal ngomong saja tapi tidak tahu persis konsep yang di tawarkan pak David,” kata Ending.

Menurutnya, konsep yang ditawarkan David Bobihoe sangat sempurna. Dimana ada sistem birokrasi yang ditawarkan dan layak jadi contoh.

“Konsep pembentukan Badan Percepatan Pemekaran daaerah kami nilai adalah untuk mempercepat pembentukan PBMR, dan itu setelah kami kaji sangat baik bagi kepentingan PBMR,” jelasnya.

Alasan lain kata Effendy, dengan melihat prestasi David Bobihoe selama memimpin Kabupaten Gorontalo dua periode, telah mampu memekarkan beberapa daerah di Kabupaten Gorontalo.

“Beliau sudah buktikan itu, dan beliau mampu,” tandas Effendy. (jun)

Tags:
author

Author: 

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.