BERITATOTABUAN.COM, KOTAMOBAGU – Saat itu kata Yasti, pihaknya menjalin komunikasi intens dengan PDIP melalui Olly Dondokambey. Dimana, rencananya PAN kala itu akan berkoalisi dengan PDIP. “Pak Olly sempat sejumlah nama untuk dipasanggkan dengan ibu Tatong, diantaranya ada pak Medy Makalalag dan Pak Rustam Simbala. Tetapi 2 nama tersebut kita pertimbangkan tidak bisa dipasangkan dengan ibu Tatong, sebab mereka masih satu rumpun dan masih ada ikatan kekeluargaan,” bebernya.
Baca berita sebelumnya : Ini Koronologi Peminjaman Uang Rp 2,5 Milyar Oleh Jainuddin Damopolii Menurut Yasti (1)
Masih menurut Yasti, dirinya lantas mengajukan nama Jainuddin Damopolii ke Olly Dondokambey untuk dipasangkan dengan Tatong Bara, “Saya katakan ke pak Olly, bagaimana kalau pak Jainuddin Damopolii berpasangan dengan ibu Tatong, nanti Pak Jainuddin ‘Dibaptis’ menjadi anggota PDIP,” tambahnya.
Dari situ kata Yasti, diaturlah pertemuan antara Olly Dondokambey dan Jainuddin Damopolii di Sulawesi Utara. “Saat itu saya telepon pak Jainuddin, meminta dia untuk segera bertemu dengan pak Olly, seraya meminta pak Olly agar meretui dirinya (Jainuddin.red) untuk berpasangan dengan Ibu Tatong, dengan catatan akan menjadi anggota PDIP,” ujar Yasti.
Menariknya, kata Yasti usai pertemuan Olly dan Jainuddin, secara tiba-tiba Olly mengatakan tidak setuju kalau Jainuddin dipasangkan dengan Ibu Tatong. “Saya pun bertanya-tanya saat itu kenapa sampai pak Olly bersikeras tidak mau Ibu Tatong dipasangkan dengan Jainuddin Damopolii,” paparnya.
Akhirnya, setelah melaui sejumlah pertimbangan, Yasti mengatakan dirinya mereka mengambil sikap untuk tetap memasangkan pasangan Tatong Bara dan Jainuddin Damopolii di PIlwako Kotamobagu, dengan kendaraan Partai Amanat Nasional (PAN) sebagai satu-satunya Partai Politik yang mengusung pasangan yang dikenal dengan nama TB-JaDI tersebut. “Pada Januari, sebelum dipasangkan dengan Jainuddin, saya bersama ibu Tatong sempat menanyakan kembali ke pak Olly terkait dengan arah PDIP untuk Pilwako. Saat itu pak Olly menegaskan jika Jainuddin yang akan berpasangan dengan Ibu Tatong, maka PDIP tidak akan bersama sama untuk mengusung pasangan itu,” tuturnya.
Usai pertemuan dengan pak Olly di Plaza Senayan Jakarta tersebut, Yasti mengatakan dirinya langsung menelepon Jainuddin Damopolii dan meminta Jainuddin untuk segera ke Jakarta. “Saya telepon Papa Et (sapaan Jainuddin) menanyakan posisi beliau dimana saat itu. Beliau menjawab baru sampai Manado. Saya langsung meminta beliau agar besok paginya terbang ke Jakarta, bawa jas biru, dasi merah, dasi biru dan kemeja putih, untuk foto bersama. Saat itu pak Jainuddin menanyakan apakah koalisi dengan PDIP jadi atau tidak. Saya katakan mau jadi dengan PDIP atau tidakPapa Et tetap akan dipasangkan dengan Ibu Tatong oleh PAN,” tegasnya. (Bersambung)