Tampil di Pameran Wale Ne Pinaesaan, Melati Rompas Persembahkan 2 Karya Lukisan

Bagikan Artikel Ini:

 

Pameran Wale Ne Pinaesaan

Melati Rompas dengan 2 karya lukisan yang dipamerkan dalam Pameran Wale Ne Pinaesaan

BERITATOTABUAN.COM, MANADO – Lukisan dengan judul Perempuan Dapa Sayang dan Tuama Towo atau laki laki pendusta, menarik perhatian para pengunjung dalam pameran Wale Ne Pinaesaan yang digelar di Balai Kebudayaan Daerah Provinsi Sulawesi Utara, sejak tanggal 2 hingga 24 Mei 2022 mendatang.

Namun siapa sangka, 2 lukisan terseubut ternyata dibuat oleh salah seorang perempuan muda Sulut, yang belakangan diketahui bersama Melati Rompas. “Karya perempuan dengan tiga raut wajah berbeda, ada yang berteriak, menjerit sakit, dan menangis mencoba menceritakan  kisah di kampung saya, yang sering terjadi pelecehan,”ujar Melati kepada awak media.

Sedangkan, lukisan memegang topeng menceritakan seseorang lelaki yang sering berbohong. “Dua karya ini dibuat saling berkaitan. Jika ada, pelecehan terhadap perempuan, pastinya ada penyebabnya, bisa saja ada kaitan dengan lelaki berbohong,” jelas Mahasiswa Universitas Manado ini.

“Dua karya ini dibuat dengan waktu seminggu dengan imajinasi yang ada,” tuturnya sembari menyebut dirinya sudah membuat 100 lukisan, yang sudah di pajang di Rumahnya.

Melati menyebut dirinya pernah sehari membuat 2 karya lukisan. “membuat lukisan tergantung mood. Saya, lebih suka melukis atau membuat karya di siang hari, apalagi berada di suasana Alam,” cetusnya.

“Saya melukis menggunakan pensil biasa dan warna, tetapi yang lebih muda menggunakan pensil  warna,” imbuhnya.

Anak ketiga, dari tiga bersaudara anak dari Hardi Rompas dan Flike Tandi belajar membuat karya  lukisan sejak sekolah dasar (SD). “Ingin menjadi pelukis terkenal terdorong dari Alm. Opa Zeth Tandi. “Opa Zeth Tandi sering melukis, tetapi tidak ditampilkan ke Publik. Namun, saya membuat karya untuk dinikmati Publik,”kata Melati.

Ia menambahkan kedepannya dirinya akan lebih berfokus untuk meningkatkan  skillnya dalam dunia pelukis. “Untuk melatih diri harus lebih perbanyak melukis, dan ikut iven-iven seperti ini,” pungkas perempuan kelahiran Manado, 23 Juni 2003 itu.

Laporan : Moch. Irzal

 

Tags:
author

Author: 

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.