Maya Harus Siasati Porsi Nasi di Rumah Makan

Ilustrasi rumah makan
Ilustrasi rumah makan

BERITATOTABUAN.COM, BOLMONG – Melambungnya harga beras di pasaran hingga menyentuh angka Rp12 ribu per kilogram, rupanya mulai meresahkan para pelaku usaha khususnya yang bergerak di bidang usaha rumah makan.

Pasalnya, kenaikan harga beras tersebut membuat mereka sedikit kelimpungan dengan pemberian porsi nasi dengan harga yang sama ketika harga beras masih normal.

Maya Damogalad misalnya, salah satu pengusaha rumah makan di Kecamatan Lolak, bahkan mengaku dirinya harus mensiasati pemberian porsi nasi ke para pelanggannya.

“Iya, saya dengan terpaksa mengurangi sedikit porsi nasi yang diberikan dari biasanya. Sebab, jika masih dengan porsi yang sama seperti dulu, maka tentu saya yang akan rugi,” ucap Maya,

Dirinya pun mengatakan kenaikan harga beras ini, harusnya dipikirkan oleh pemerintah.

“Bagaimana bisa daerah ini dikatakan Lumbung beras tapi harga beras disini justru snagat mahal,” tambahnya,

Maya pun berharap pemerintah dalam waktu dekat bisa mencarikan solusi untuk kenaikan harga beras itu.

“Sebab, jika situasi ini berkepanjangan kami khawatir pelanggan justru akan lari. Dengan mengurangi porsi nasi saja keuntungan kami kian menipis,” tuturnya,

Sementara itu, Kepala Disperindag Kabupaten Bolmong, George Tanor mengatakan pihaknya telah melakukan kordinasi dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre Bolmong. Dimana, Tanor berjanji dalam waktu dekat pihaknya akan memberikanm solusi terkait dengan kenaikan harga beras tersebut. (supandri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.