BERITATOTABAN.COM, BOLTIM – Demonstrasi yang dilakukan oleh segelintir warga yang mengatas namakan Aliansi Masyarakat Peduli Bersatu, Rabu (27/04/2016) kemarin, di gedung DPRD Bolmong Timur, diduga telah ditunggangi. Hal ini dikatakan oleh Bupati Boltim, Sehan Lanjdar SH saat dikonfirmasi sejumlah awak media. “Apa maksud mereka ingin menurunkan saya dari jabatan Bupati Boltim?. Saya mencurigai ada elit-elit yang punya kepentingan dibalik demo tersebut,” ucap Sehan.
Dirinya pun menegaskan tidak ingin meladeni demonstrasi tersebut. “Itu adalah kelompok yang memiliki kepentingan lain, Saya tidak ingin menanggapi hal tersebut,” tegasnya.
Dalam demonstrasi tersebut, puluhan warga mendatangi kantor DPRD Bolaang Mongondow Timur. Anehnya, dalam aksi tersebut mereka meminta sejumlah tuntutan yang pada ujung-ujungnya ingin menurunkan Sehan Landjar dari kursi Bupati Boltim, Demo yang dipimpin oleh Subrata Korompot tersebut berlangsung sekitar pukul 16.30 Wita. Dimana, dalam teriakan mereka melalui pengeras suara, para demonstrasi menuding hal yang tidak-tidak terhadap kebijakan Bupati Boltim selama ini, dengan menyangkut pautkan pada persoalan pilkada Boltim beberapa waktu lalu.
“Kami meminta kepada DPRD Boltim untuk segera menjalankan hak interpelasi, hak hak angket, dan hak menyatakan pendapat kepada kepala daerah dalam hal ini Bupati Boltim atas nama Sehan Landjar, karena Tidak melaksanakan himbauan presiden untuk merangkul lawan politiknya, serta sengaja membuat masyarakat terkotak-kotak dengan sering mengatakan yang menang berkuasa dan yang kalah berpuasa. Tidak hanya itu, Bupati juga selalu bersikap kasar dan arogan kepada masyarakat yang tidak mendukungnya pada pilkada lalu,” ujar para demonstran itu dihadapan kantor DPRD Boltim.
Lebih anehnya lagi, para pengunjuk rasa ini menyentil soal kebijakan bupati yang telah melakukan mutasi terhadap para PNS yang dinilai tidak mendukungnya pada Pilkada lalu. Sayangnya apa yang disuarakan para pengnjuk rasa tersebut tidak begitu kuat. Pasalnya, bukti-bukti dari tudingan yang disuarakan mereka tidak dibawa serta.
Untungnya,empat anggota DPRD Boltim, masing-masing, Antonius Afendi Muaya, Rael Agow, Abdul Rahman Ambarak, dan Umar Mokoapa masih menerima para pengnjuk rasa tersebut. (jun)