ADVETORIAL
BERITATOTABUAN.COM, ADVETORIAL– Bertempat di Gedung Manado Convention Center (MCC), Kamis (07/09) kemarin, Bupati Boltim Sehan Landjar, memberikan Orasi ilmiah kepada 300 lebih Wisudawan Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) Universitas Terbuka (UT) Manado Tahun 2017. “Saya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para wisudawan. Menurut saya, dalam hal mengenyam pendidikan, tidak ada kata terlambat bagi siapa saja, meski umur kita tidak lagi muda,” kata Sehan
Menurut Sehan, kehadiran dirinya untuk menyampaikan orasi ilmiah ini, bukan untuk menggurui. Namun dijelaskannya, secara harafiah dalam diri manusia terdapat sebuah blind spot atau titik gelap. “Sedangkan titik gelap tersebut hanya bisa diperbaiki oleh orang lain diluar diri kita,” tuturnya.
Sehan juga mengatakan, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, akhir-akhir ini mengalami sedikit gejolak yang berpotensi menimbulkan perpecahan. Terlihat dengan jelas upaya yang dilakukan segelintir orang untuk memecah persatuan dan kesatuan bangsa, lewat berbagai isu seperti isu agama, kedaerahan, globalitas yang dipengaruhi oleh kemajuan teknologi. Untuk itu, wajib hukumnya setiap warga negara Indonesia untuk selalu mengedepankan rasa kebersamaan berbangsa dan bernegara.
“Wajib bagi kita untuk kembali memaknai kebhinekaan sebagai fakta kehidupan masyarakat, karena kebhinekaan lahir atas kesadaran masyarakat terhadap kondisi yang ada, bahkan jauh sebelum negara ini lahir Kebhinekaan itu sudah ada lewat Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928,” kata Sehan.
Sehan menambahkan, bahwa peran seorang Pemimpin Daerah juga sangat penting dalam meredam semua isu perpecahan tersebut. Pasalnya, seorang pemimpin sudah pasti akan menjadi panutan setiap yang dipimpinnya. Oleh karena itu, seyogyanya Pemimpin harus memahami dengan baik kebhinekaan dan kemajemukan yang merupakan fakta yang berlangsung di masyarakat. “Di Sulut, peran para pemimpin tersebut sudah sangat nampak, dimana dengan terdiri dari 4 Kota dan 11 Kabupaten yang berasal dari berbagai etnis dan bahasa daerah. Sulut mampu menciptakan kehidupan masyarakat yang rukun dan damai serta penuh toleransi,” jelasnya.
Sementara itu, upacara penyerahan ijazah ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulut, Drs S J Maksi Lukas, Bupati Bolsel Hi Herson Mayulu SIP, Dekan FKIP mewakili Rektor Unsrat Drs Udan Kusmawan MA PhD.(advetorial).