Kotamobagu, BT – Tindakan kurang terpuji dilakukan oleh oknum pengawas proyek, pekerjaan pembuatan drainase (selokan) di Keluraha Upai, Kecamatan Kotamobagu Utara.
Ceritanya, saat itu salah seorang awak media online tengah melakukan pengambilan gambar, untuk konsumsi pemberitaan di proyek itu. Namun, secara tiba-tiba datang oknum pengawas pekerjaan itu, yang dengan nada penuh emosi lantas menunjuk-nunjuk wartawan tersebut.
“Sapa ngana, kiapa ngana mo ba foto kong nda jaga ba minta izin pa torang? (Kamu siapa?, kenapa kami ambil gambar lantas tidak minta ijin sama kami),” tanya pria jangkung itu dengan nada marah-marah sambil menunjuk-nunjuk dengan jarinya ke arah awak Media.
Tidak hanya itu, Matt inisial oknum pengawas itu juga menuding, kalau wartawan tersebut tidak punya etika, karena tidak meminta izin ke pihaknya terlebih dahulu. “Ngana nda ada etika datang kamari langsung ba foto-foto. Harusnya ngana bacirita deng kita kalo mo ba foto, karena kita yang tanggung jawab kegiatan ini (kamu tidak punya etika, datang langsung ambil gambar . Harusnya kami minta ijin dulu sama saya, sebab saya yang tanggung jawab kegiatan ini,” ketusnya dengan nada tinggi.
Bahkan, saking emosinya Matt juga sempat mengeluarkan nada ancaman ke wartawan itu.
“Untung bae nda datang kita pe gila, kita nintau biar sapa le ngana, biar ngana wartawan. kong biar ngana mo lapor pa sapa kita nda tako (Untung saja kegilaan saya tidak datang. Saya tidak mau tahu kamu siapa, sekalipun seorang wartawan. Lantas, biarpun kamu melapor ke siapa saya tidak akan takut,” tukas Matt, yang belakangan diketahui merupakan konstruksi manajer PT Lia Membangun Persada.
Menariknya, ketika wartawan itu menjelaskan, bahwa proyek tersebut sudah dikonfirmasi ke pihak Dinas Pekerjaan Umum (PU) sehari sebelumnya, dan untuk melapor atau meminta izin dalam pengambilan gambar hanya bersifat konfirmasi ke pihak PU, tidak dipedulikan oleh pengawas proyek itu. “Kalau bagitu dorang jo yang dari PU datang bakarja, nda usah suruh karja pa torang,(Jika demikian, Dinas PU saja yang bekerja, jangan menyuruh kami,” tandasnya. (junaidi)