Jatim, BT – Terobosan terus dilakukan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Setelah sebelumnya membuat mobil listrik, kini Perguruan Tinggi (PT) ternama itu, meluncurkan bus listrik yang pertama di Indonesia.
“Eco-City di Surabaya sudah terealisasi dengan adanya bus listrik, terima kasih ITS,” kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam peluncuran bus listrik yang juga dihadiri mantan Mendikbud Mohammad Nuh, Minggu (23/11/2014) pagi tadi.
Menurut Risma, Bus Listrik ITS mendukung Surabaya sebagai kota metropolitan berwawasan lingkungan, bahkan bus listrik tersebut menjadi jawaban atas berbagai polemik krisis bahan bakar minyak (BBM) di Indoensia.
“Kehadiran bus ini telah memperjelas gambaran Surabaya sebagai Eco-City, karena itu saya mendukung kalau bus listrik ITS itu dijadikan moda transportasi massal di Surabaya, terutama dikembangkan untuk mobil pribadi,” katanya.
Secara terpisah, dosen Teknik Mesin ITS yang juga Ketua Tim Peneliti Bus Listrik ITS itu, Dr Muhammad Nur Yuniarto, menerangkan bus listrik itu masih membutuhkan tahap penyempurnaan lebih lanjut.
“Berbagai uji kelayakan dan uji coba jalan juga sudah dilakukan, karena itu bus listrik dari hasil kerja sama antara ITS dengan PT Telkomsel itu siap beroperasi sebagai bus kampus pada 30 November 2014,” katanya.
Nur menjelaskan bus dengan ukuran 2,1 x 6 meter itu mampu menampung sebanyak 26 penumpang. Selain itu, adanya sumber tenaga tambahan berupa panel surya yang berada di atap bus juga menambah kesan canggih untuk bus yang menelan dana Rp 1,5 miliar dengan sponsor dari PT Telkomsel itu.
“Panel surya itu akan memasok energi sebesar 20 persen dan sisanya dipasok oleh baterai. Bus akan mampu menempuh jarak sejauh 160 kilometer bila telah diisi baterai secara penuh selama delapan sampai sepuluh jam,” katanya.
Sementara itu, Rektor ITS Prof Tri Yogi Yuwono DEA mengatakan pihaknya akan membangun stasiun pengisian listrik dan tenaga surya dalam satu tahun ke depan.
“Komponen bus listrik juga masih impor dari Tiongkok untuk baterai dan motor utama, tapi kami yakin bisa membuat seluruh komponen dalam dua atau tiga tahun lagi,” katanya.
Bus listrik itu merupakan karya kelima ITS setelah mobil listrik nasional pada Mei 2014, yakni Ezzy ITS 1, Ezzy ITS 2, Braja Wahana, dan Sapu Angin Surya. Rencananya, ITS juga membuat satu bus listrik lagi dengan dukungan PT Pertamina.
“Jadi, mobil, bus, atau moda transportasi lainnya yang bertenaga listrik itu sebenarnya bukan mimpi lagi buat bangsa kita, karena kami mampu membuatnya, tinggal ‘good will’ pemerintah saja,” katanya.
Sumber: Antara