BERITATOTABUAN.COM, KOTAMOBAGU – Usaha home industry di Desa Kobo Besar, rupanya masih membutuhkan sedikit sentuhan dari pemerintah daerah. Hal ini tercermin dari pernyataan Eko Wifaatmaja yang dalam kesehariannya merupakan penjual kerupuk keliling. “Usaha ini sudah saya geluti selama sekitar 10 tahun. Sebelumnya di Manado saya awalnya hanya ikut menjual milik orang. Nah, saat tahun 1992 saya pindah kesini, saya memulai usaha kecil-kecilan seperti ini,” ujar Eko.
Dirinya menambahkan, kalau dia memiliki impian untuk bisa memperbesar usaha pembuatan kerupuknya, sehingga bisa ikut mempekerjakan warga yang masih pengangguran di sekitar wilayahnya. “Seandainya usaha ini masih bisa dikembangkan, saya akan pekerjakan masyarakat yang nganggur di lingkungan untuk dapat membantu mengelola usaha ini, dengan begitu perlahan akan mengatasi tingkat kemiskinan yang dimulai dari lingkungan sendiri,” harapnya.
Namun demikian, Eko mengatakan dirinya membutuhkan modal untuk bisa mengembangkan usaha tersebut. “Kalau saya punya alat pengelolanya, sebanarnya saya bisa membuat bahan dasar kerupuk tanpa harus beli di toko. Tetapi lagi-lagi karena kekurangan alat maka banyak keahlian yang saya miliki tidak terimplementasi,” jelasnya.
Untuk modal dalam setiap pembelian kerupuk di toko, Eko mengatakan dirinya harus menyediakan dana sekitar Rp600 ribu. “Dari modal itu, saya bisa mendapatkan keutungan dalam sekali jualan sekitar Rp200-300 ribu. Tiap pecan saya hanya 2-3 kali jualan, sebaba pengelolaan kerupuk per kemasan itu membutuhkan waktu sampai 3 hari, karena masih melakukan pengemasan secara manual,” ucapnya.
Terpisah, Pemerintah Kelurahan Kobo Besar, melalui Kasie Pemerintahan, Susi Bonde, membenarkan usaha home industry yang dikelola oleh Eko tersebut. “Usaha home industri kerupuk itu memang sudah puluhan tahun, dimana kerupuknya didistribusikan ke warung dan kios di Kotamobagu ini. Saat ini kita dari Pemerintah Kelurahan merencanakan bantuan pengadaan alat pengelola kerupuk kepada pak Eko,” imbuh Susi.
Susi pun berharap kalau ada sentuhan dari Pemerintah Kota Kotamobagu, lewat instansi teknis terkaitnya, dalam rangka membantu proses pengadaan alat pembuat kerupuk tersebut. “Akan lebih baik lagi kalau Pemerintah Kota memperhatikan usaha tersebut, agar kedepan lewat usaha kecil seperti itu bisa meningkatkan ekonomi masyarakat,” tambahnya. (febri limbanon)