ADVETORIAL
BERITATOTABUAN.COM, ADVETORIAL – Sepak terjang, kualitas dan kepiawaian Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Sehan Landjar dalam memimpin daerah, sepertinya tidak hanya terkenal di Sulawesi Utara (Sulut). Tapi kesuksesannya dalam membangun daerah yang baru dimekarkan tersebut, kabarnya telah sampai ke telinga seluruh pelosok Nusantara. Hal ini tercermin lewat berbagai jabatan strategis yang diamanahkan kepada Bupati Boltim di tingkat nasional. Antara lain posisinya sebagai Wakil Ketua Apkasi Indonesia yang didalamnya terdapat ratusan para petinggi yang memegang jabatan strategis skala Nasional.
Tidak hanya itu, terpilih secara kolektif oleh 314 perwakilan calon daerah pemekaran, sebagai Ketua Forum Komunikasi Nasional Percepatan Pembentukan Calon Daerah Otonomi Baru (Forkonas PP CDOB) Indonesia, seakan menambah pembuktian bahwa kecerdasan Bupati Boltim sudah diakui di Indonesia. Berangkat dari hal ini, pihak civitas akademika Universitas Gorontalo (UG), untuk yang kesekian kalinya mengundang Bupati Boltim untuk memberikan kuliah umum, di hadapan civitas akademika dan mahasiswa UG pada hari Sabtu (31/03/2018) akhir pecan lalu.
Bertempat di gedung auditorium UG, Eyang sapaan akrab Bupati tampil memukau dalam memberikan materi yang intinya motivasi bagi para pendengarnya. Dimana kurang lebih 200 mahasiswa yang ikut dalam kuliah umum tersebut, mayoritas adalah para Kepala Desa (Kades) di Bone Bolango. “Kepala Desa merupakan mata, telinga dan lidahnya Bupati. Sehingga, wajib baginya memilik sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni dan berkualitas. Apalagi saat ini tugas dan tanggung jawabnya sangatlah berat. Karena harus mengelola dana desa yang begitu besar, sekaligus berhadapan langsung dengan rakyat yang memiliki tingkat dan pola fikir yang variatif,” kata Eyang.
Ia menambahkan, selain SDM yang berkualitas, seorang Kades juga harus bekerja dengan hati. Hal ini disebabkan, tidak sedikit Kades yang salah dalam pengelolaam dana desa, dan telah diproses hukum oleh pihak berwajib. “Tantangan terberat seorang pemimpin yang juga sekaligus menjadi otak dalam mengelola dana desa, justru orang-orang terdekatnya. Terkadang ketika seseorang sering terpengaruh oleh orang-orang terdekatnya, dan menjadi pemicu sekaligus menjerumuskannya ke tindakan korupsi,” tambah Bupati dua periode ini.
Ia pun berjanji, dalam waktu dekat akan berbicara langsung sekaligus berkoordinasi dengan Kementrian Desa, untuk memperjuangkan kesejahteraan Kades, BPD dan jajarannya. Sebab, upah atau gaji yang diterima aparat desa saat ini, dianggap tidak sebanding dengan tuntutan kerjanya, sehingga melahirkan niat untuk menambah penghasilan (korupsi) lewat dana desa. “Target saya, akan saya perjuangkan insentif kepala desa bisa sampai 8,8 juta perbulan. Begitupun dengan aparatnya juga harus dinaikkan. Dengan demikian pasti kebutuhan hidup mereka akan berkecukupan,” tegas Eyang.
Tidak lupa, Eyang memberikan motivasi kepada seluruh mahasiswa yang hadir, tentang kiat-kiat kesuksesan. Diterangkannya, seorang mahasiswa yang mengenyam pendidikan di bangku kuliah, tidak perlu memasang target untuk bisa cepat sukses. Sebab terkadang orang yang hanya bermimpi untuk menjadi sukses, akan terbuai dan berlarut-larut dalam impiannya tersebut. “Jadi intinya kita bekerja dengan tekun, niat yang tulus dan hati yang bersih. Dengan demikian kesuksesan akan datang dengan sendirinya, sesuai dengan usaha yang kita lakukan,” kata Eyang memberi motivasi.
Disisi lain, ia juga memberikan apresiasi kepada pihak UG yang telah memberikan ruang dan kesempatan baginya untuk menjadi pemateri dalam kuliah umum tersebut. “Saya berterima kasih kepada pihak UG. Semoga kedepan nanti UG akan terus berkembang dan menjadi kampus yang lebih besar,” pungkas Eyang yang dibarengi dengan aplaus dari para mahasiswa yang hadir.
Terinformasi, kegiatam tersebut, dipimpin langsung oleh Dewan Pembina UG DR Hi Rustam Akili SH MH, rektor UG DR Ibrahim Ahmad SH MH, wakil rektor II DR Dikson Junus dan Dekan Fisip UG Nirmala Sahi S Sos, MSi. (advetorial/mg3/Mon77)