Siapa yang tidak tahu mengenai Mi instan. Berbagai macam merek mie instan saat ini tengah merajalela di sejumlah supermarket hingga warung kelontongan. Mi memang disukai oleh semua orang, terutama anak-anak kos. Namun, tahukan anda jika mi instan bisa menyebabkan serangan jantung dan diabetes.
Studi yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition menemukan, ramen dan produk mi instan dapat meningkatkan risiko seseorang terkena sindrom kardiometabolik. Sindrom tersebut yakni faktor risiko penyakit kardiovaskular dan stroke yang parah, terutama pada wanita.
“Penelitian ini signifikan karena banyak orang yang mengonsumsi mi instan tanpa mengetahui risiko kesehatan yang mungkin terjadi,” kata pemimpin peneliti Hyun Joon Shin, MD, kardiolog klinis Baylor University Medical Center, seperti dikutip Newswise, Selasa (19/08/2014).
Untuk penelitian ini, ilmuwan melihat data dari 10.711 orang dewasa berusia 19-64 tahun. Data tersebut dikumpulkan melalui perwakilan nasional Korea National Health and Nutrition Examination Survey sejak 2007-2009. Dari hasil temuannya, makan mi instan dua kali atau lebih dalam sepekan dikaitkan dengan sindrom kardiometabolik, yaitu kelainan yang memengaruhi kardiovaskular, ginjal, dan sistem metabolik tubuh.
Meskipun penyebab spesifik dari masalah tersebut tidak jelas, Shin mencatat bahwa mi instan yang dikemas dalam styrofoam yang mengandung bisphenol A (BPA), hormon disruptor. Produk pangan cepat saji ini juga mengandung banyak bahan tidak sehat. Termasuk di antaranya MSG dan pengawet kimia tertiary-butylhydroquinone (TBHQ), yang juga tinggi lemak jenuh. (*/jun)