BERITATOTABUAN.COM, BOLTIM – Puluhan warga Desa Inaton kecamatan Modayag Barat, Senin (25/06/2018) kemarin menggelar aksi demo menentang kebijakan Sangadi yang dinilai merugikan masyarakat setempat. Aksi yang digelar sejak pukul 10.00 WITA tersebut berlangsung di Kantor Desa Inaton, dalam demo tersebut, warga juga sempet melakukan penyegelan kantor desa sehingga berakibat lumpuhnya aktifitas pelayanan kepada masyarakat. “Penyegelan kantor desa ini sebagai bentuk protes warga terhadap kebijakan sangadi yang sangat merugikan masyarakat,” ungkap Angga salah satu warga Desa Inaton.
Usai melakukan penyegelan kantor desa, para warga tersebut melanjutkan aksinya di Kantor Camat Modayag Barat. Tak puas, puluhan warga ini langsung menuju kantor Dewan Kabupaten (Dekab) Boltim untuk menyampaikan aspirasinya kepada para legislator. Kedatangan para warga ini, disambut langsung Ketua Dekab Marsaoleh Mamonto, didampingi Ketua Komisi I Sofyan Alhabsy beserta anggota Dekab lainnya.
Dihadapan wakil rakyat tersebut, para masyarkat ini mengatakan, pemerintah desa Inaton tidak transparan dalam proses pembangunan yang ada di desa, diantaranya dalam mengelolah Dana Desa (Dandes). “Antara lain, kegiatan pengadaan papan dasa wisma tahun anggaran 2016 sudah dipertanggungjawabkan, namun realisasi fisik tidak ada. Anggaran Bumdes tahun anggaran 2016 senilai Rp 57.800.000 sampai sekarang ini tidak jelas,” ungkap koordinator aksi Djamal Mamonto.
Lanjut Djamal mengatakan, selain itu pengisian struktur BPD dalam desa tidak melalui musyawarah antara pemerintah desa dan masyarakat. “Yang lebih parah lagi adanya pungutan liar kepada masyarakat yang melakukan pengurusan administrasi di desa,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua Komisi I Dekab Boltim, Sofyan Alhabsy mengatakan, pihaknya siap menindaklanjuti laporan dan tuntutan dari masyarakat tersebut, namun pihaknya masi akan melakukan klarifikasi terhadap pemerintah desa Inaton agar berimbang. “Kedua belah pihak akan kita dengarkan penjelasannya, agar kita tidak terkesan sepihak dalam menangani permasalahan. Intinya aspirasi masyarakat tetap kita tindaklanjuti,” ungkap Alhabsy.
Seraya ditambahkan Ketua Dekab Marsaoleh Mamonto, pihaknya mengatakan secepatnya akan menyelesaikan masalah tersebut dengan memanggil pemerintah desa Inaton, Camat Modayag Barat dan Kabag Tapem. “Ini tidak bole didiamkan secara berlarut-larut, karena masyarakat sudah melakukan penyegelan kantor desa, nantinya ini berpengaruh pada pelayanan masyarakat yang ada di desa tersebut,” tutup Marsaoleh.(mg3/mon77)