Biga Ternyata Miliki Usaha Anyaman Dari Rotan

 

Toko anyaman yang berada di Kelurahan Biga

BERITATOTABUAN.COM, KOTAMOBAGU – Ayaman hasil kerajinan tangan adalah seni yang mampu mempengaruhi kehidupan dan kebudayaan masyarakat.   Mama Kiki, warga Kelurahan Biga’, Kecamatan Kotamobagu Utara, adalah pemilik usaha tersebut mengatakan, menganyam merupakan sebuah proses menjaringkan atau menyilangkan bahan-bahan tertentu seperti rotan dan lain sebagainya, menjadi suatu rumpun yang kuat dan bisa digunakan.

“Sebagaimana usaha yang saya lakoni ini yaitu menjual macam-macam anyaman, barang yang saya jual ini dipesan dari dua daerah yakni minahasa dan gorontalo, kalau yang dipajang saat ini hanya beberapa jenis anyaman saja, nanti apabila ada permintaan yang cukup banyak dari pembeli baru kemudian saya datangkan barang ini dari dua daerah itu,” katanya, Jumat (27/07/2018).

Selain dua daerah tersebut kata dia, ada juga anyaman asli buatan daerah kita yakni mongondow, antaralain keranjang jinjing dan pitate.

Dijelaskannya, bahwa tidak hanya anyaman terbuat dari rotan saja yang dijualnya, tetapi ada juga yang terbuat dari tanah liat seperti tungku api, Celengan, Tong Air, Piring Digunakan Untuk Sesajian, Pot dan lain sebagainya. “Kalau yang terbuat dari rotan antaralain, Tolu, Nyiru, Lampion, Bakul, Mangkok, Ayunan Bayi, Tudung Saji, Wadah Nasi, Meja, Kursi, Hiasan Bunga, Hiasan Dinding dan lain sebagainya. Harganya berfariasi, mulai dari Rp 50 ribu hingga yang paling mahal Rp 750 ribu,” ungkap dia lagi.

Sambungnya, dalam sehari ia bisa memperoleh keuntungan Rp 300 ribu bahkan lebih dari itu, apalagi ada pesanan. Dia membeberkan, terkait untuk menyambut rencana kedatangan Kapolda Sulut, Pemkot telah memesan 200 buah Tolu dari tempat usahanya tersebut, tutur Mama Kiki. (febri limbanon)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.