BERITATOTABUAN.COM, KOTAMOBAGU – Masita Paputungan, Warga Kelurahan Mongkonai, Kecamatan Kotamobagu Barat, pemilik usaha komoditi kemiri, sejak naiknya harga kemiri dirinya berpeluang sukses besar dengan usaha yang digelutinya.
Sebelumnya kata Masita, harga kemiri turun drastis bahkan hasil penjualannya tidak sesuai dengan proses pengolahan, itulah sebabnya sehingga membuat para petani kemiri di Kotamobagu tidak memiliki gairah menanam pohon kemiri. “Nah, kali ini harga kemiri naik cukup tinggi karena disebabkan musin cuaca panas, bahkan lebih unggul harga kemiri dibanding dengan kopra, sebenarnya kalau para petani tahu bahwa menanam kemiri bisa menunjang hasil tanaman lain pada saat dimusim kemarau sebab musim panas panjang harga kemiri bisa mahal,” kata Masita, senin (27/08/2018).
Dengan begitu kata dia lagi, ketika harga tanaman lain turun di musim kemarau maka harga kemiri bisa diharapkan. “Selain harga kemiri mahal dimusim panas, buahnya juga meningkat lebih banyak dan berisi, saat ini harga kemiri di Kotamobagu Rp 7-8 ribu per kilo gram, ini harganya yang biasa saya beli dari para petani tetapi saya sendiri juga punya lahan berisi kemiri 200 pohon dan alhamdulillah dengan meningkatnya harga kemiri penghasilan usaha saya sudah bisa menunjang ekonomi keluarga say,” akunya. (febri limbanon)