BERITATOTABUAN.COM, KOTAMOBAGU – Toni Jibu, Warga Kelurahan Genggulang, Kecamatan Kotamobagu Utara, hasil panen cabe kriting miliknya bisa membantu kebutuhan ekonomi keluarganya.
Menurutnya bertani cabe kriting ia tidaklah enggan terus mempertahankan tanaman tersebut seperti menanam budidaya tanaman lain yang sering diragukan karena memikirkan komoditi barang musiman saja. Sebab, baginya cabe kriting sampai kapanpun akan tetap laris terjual disebabkan tanaman tersebut termasuk kebutuhan pokok yang diperlukan semua orang. “Ini alasan saya sehingga tanaman cabe kriting tetap dibudidayakan, setiap kali panen saja berkisar 10 kilo gram cabe yang siap saya jual dan setiap kali penjualan sudah pasti habis dibeli oleh pedagang di pasar,” akunya, Rabu (12/09/2018).
Kata dia hal ini merupakan bukti bahwa tanaman cabe termasuk kebutuhan pokok yang telah pasti bukan barang musiman. “Saya menjualnya Rp 20 ribu per kilo gram, dan hasil penjualan saya dapat Rp 300 ribu per minggu setiap panen yang dipetik dari 200 pohon cabe yang siap produksi semua,” ujarnya.
Selain itu ia berharap agar Pemerintah dapat memperhatikan budidaya tanamannya sebab saat ini ia sangat membutuhkan modal untuk menambah luas lahan miliknya.
Disisi lain, Kepala Dinas Pertanian Kotamobagu Muljadi Suratinojo mengatakan kalau pihaknya hingga saat ini terus memprpgramkan pemberdayaan petani. “Ada beberapa program yang terus berjalan secara reguler, diantaranya adalah pemberian bantuan bagi kelopok tani berupa bibit maupun pupuk ” imbuh Muljadi. (febri limbanon)