Kembangkan Usaha Mandiri, Hasil Untung Kue Cantik Milik Firdiasi Ini Mampu Tambah Alat Cetak

 

Firdiasi Mamonto warga Kelurahan Kotobangon yang menekuni usaha pembuatan kue

BERITATOTABUAN.COM, KOTAMOBAGU -Home Industri (Usaha Rumahan) kebanyakan pelaku usaha perlu bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan usaha. Sebab, memperoleh modal agar usaha bisa menjadi besar bukanlah hal yang mudah, namun ibu punya dua anak ini ingin memperbesar usaha tanpa harus bergantung dari berbagai pihak, ia mulai mencoba tingkatkan usaha sendiri yang diperoleh dari keuntungan kue setiap kali penjualan. Firdiasi Mamonto, nama aslinya, warga Kelurahan Kotobangon, Kecamatan Kotamobagu Timur, ia adalah pemilik usaha tersebut.

Saat diwawancarai awak media beritatotabuan.com, Senin (29/10/2018) di rumahnya, ia menjelaskan bahwa faktor yang mendorong sehingga hasil kreatifitas membuat kue menjadi sebuah usaha itu karena berawal dari tradisi keluarganya yang hobi kuliner, terlebih makanan jenis kue, jadi karena hal itu muncul usulan dari keluarga, bahwasanya usul tersebut hasil ilmu membuat kue yang hanya di makan hari-hari sebaiknya dijadikan usaha. “Awalnya saya cuma coba-coba bikin kue untuk di jual. Dan pertama kali saya jual kue saya kasih masuk di kios-kios dengan harga eceran Rp 1000 per buah. Nah, sebagai percobaan selain itu saya juga mencoba bikin kue basah yang di jual secara online, dari situ saya menilai ternyata semakin hari dominan laris jualan kue

Salah satu hasil kue buatan Firdiasi Mamonto

lewat online, akhirnya upaya jualan kue di kios-kios menjadi fakum (mulai terhenti) dan melanjutkan pemasaran produk kue online sampai dengn sekarang ini Alhamdulillah lancar,” kata Firdiasi.

Dirinya menambahkan, pengalaman membuat kue tersebut tidak belajar secara khusus dengan orang lain namun ia belajar membuatnya secara aoutodidak (belajar sendiri) dengan mengamati pembuatan kue melalui media Google kemudian dipraktekkan. “Jadi saya tidak belajar khusus sama orang lain. Tidak hanya itu, alat-alat cetak kue juga seperti ofen, bak kue dan lain sebagainya itu saya beli perlahan dengan hasil keuntungan setiap kue terjual, itu hasil saya beli diluar modal, kemudian dengan usaha ini rasa syukur saya tidak ada henti-hentinya karena setiap hari sering saya bisa dapat untung bersih Rp 500 ribu tetapi modal setiap pembuatan tiga buah kue Rp 900 ribu, meski pun ada kendala masih keterbatasan alat sehingga dalam sehari saya hanya menerima pesanan batas tiga buah kue yang besar, namun disamping itu saya punya rencana kedepan membangun kios kue tanpa perlu pinjaman/hutang dan tanpa bergantung pada orang lain sebab target saya pengembangan usaha ini dibangun pertahap dengan hasil keuntungan,” jelasnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perindutrian dan Tenaga Kerja Kotamobagu, Tedi Makalalag mengatakan kalau pelaku usaha di daerahnya terus mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat. “Kita disini ada program pelatihan-pelatihan untuk wirausaha mandiri, dimana ini salah satu upaya untuk mendorong perekonomian masyarakat dengan menajamkan keahlian yang dimiliki mereka, guna menopang perekonomian keluarga,” imbuh Tedi.(febri limbanon)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.