BERITATOTABUAN.COM, KOTAMOBAGU – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotamobagu telah mencatat satu wilayah diantara empat Kecamatan yang rawan diserang penyakit Demam Berdarah (DBD). Data tersebut mulai Januari hingga Oktober 2018, dari hasil diagnosa paling banyak terkena penyakit tersebut yakni Kotamobagu Timur.
Hal ini dikatakan Kepala Bidang, Kesehatan Masyarakat, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Apek Daeng Mangati, kepada awak media Beritatotabuan.com, di ruang kerjanya, Jumat (26/10/2018).
Menurutnya, penyakit itu akibat serangan nyamuk jentik yang disebabkan kebersihan lingkungan tidak terpelihara dengan baik. “Nyamuk berkembang biak itu karena tidak ada rutinitas warga sekitar yang membersihkan dengan benar-benar bersih. Memang setiap lingkungan bersih tidak menutup kemungkinan tetap masih ada nyamuk namun paling tidak kalau lingkungan bersih nyamuk tidak bersarang dan tidak dapat berkembang biak,” ujarnya.
Dengan begitu sambungnya, penyakit tersebut dapat diatasi dan tidak mengancam lingkungan disekitar itu. Lebih lanjut Apek mengatakan, saat ini kasus DBD di empat Kecamatan yang dominan terkena penyakit DBD ada di wilayah Kotamobagu Timur. “Kita catat di Kotamobagu Timur ada 38 warga yang positif DBD, sementara Kota Utara hanya 17, Kota Selatan 17 juga dan Kota Barat 33 warga yang kena penyakit itu,” terang Apek.
Kata Apek lagi, untuk tahun ini jika ditotal jumlah keseluruhan dari empat Kecamatan tersebut sebanyak 95 warga positif DBD. Untuk penanganan persoalan tersebut ia pun menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap menjaga kebersihan linglungan, karena penyakit tersebut bisa menyerang kapan saja tanpa mengenal waktu dan jika lingkungan tidak bersih maka penyakit tersebut bisa menyerang dengan cepat, himbaunya. (febri limbanon)