BERITATOTABUAN.COM, KOTAMOBAGU – Harga jagung di Kotamobagu pasarannya masih bertahan Rp 7.500 per kilo gram. Teti Mokone, Warga Kelurahan Kotobangon, Kecamatan Kotamobagu Timur, memanfaatkan harga jual tersebut dengan memulai bisnisnya membuka kios jagung. Menurut Teti, belum stabilnya harga jagung di Kotamobagu disebabkan musim kemarau panjang sejak tahun 2018 lalu.
“Saat ini pun harganya masih mahal, dari Rp 4000 menjadi Rp 7.500 per kilo gram. Harga eceran di pasar juga rata-rata seperti itu, jadi saya tidak menaikkan sendiri harganya, saya ikut pasaran, saya jual dengan harga yang sama per kilo gramnya, biasanya saya hitung omzet penjualan per minggu, dan setiap pekan bisa dapat untung bersih Rp 500 ribu,” ujar Teti, kepada beritatotabuan.com, Kamis (24/01/2019).
Kalau jagung giling kata Teti, sedikit lebih mahal dari pada jagung biji, jagung giling yang sudah jadi beras milu di ecer dengan harga Rp 8.500 hingga Rp 9000 per kilo gram. Ia menambahkan, meski harga jagung masih relatif naik turun namun dengan baru di bukanya kios jagung miliknya, ia tetap akan mejalankan usahanya tersebut meski suatu ketika harga jagung tiba-tiba turun drastis, “Menurut saya sampai kapan pun jagung tetap akan dibutuhkan orang karena bisa dibuat beras untuk makanan sehari-hari, buat pakan ternak dan masih banyak lagi makanan lain yang membutuhkan bahan dari jagung,” tambahnya. (febri limbanon)