BERITATOTABUAN.COM, BOLMONG – Proses pembukaan jalan untuk jalur evakuasi di tambang superbusa Desa Bakan Kecamatan Lolayan, dengan menggunakan alat berat hingga saat ini terus berlangsung. Namun siapa sangka, medan yang begitu sulit dan terjal mengakibatkan alat berat yakni eskavator harus diganti beberapa kali oleh tim gabungan yang difasilitasi oleh PT J Resourches Bolaang Mongondow (JRBM). Hal tersebut diakui oleh Direktur Direktur Operasional Basarnas Brigend TNI Budi Purnama, saat menggelar konferensi pers Minggu (03/03/2019) sore tadi. “Ini sudah yang ketiga kalinya ganti eskavator yang difasilitasi oleh pihak J Reosurches Bolaang Mongondow. Yang pertama eskavator seberat 20 ton dua kali ganti kuku, kemudian kita ganti yang 40 ton. Namun, material yang didalam lubang tersebut bergoyang, dan akhirnya kita putuskan untuk mengganti kembali dengan eskavator yang 20 ton,” ungkap Budi.
Budi mengatakan, timbunan yang ada dalam longsoran pada lubang tambang tersebut cukup tebal, dengan material yang cukup keras. “Untuk menghancurkan material yang cukup keras tersebut kita memang sempat mengganti eskavator yang 40 ton. Tapi ketika sudah akan membuka akses dengan kemiringan yang cukup curam. Material dalam lubang tersebut bergerak, sehingga kita tidak berani meneruskan, seraya memutuskan untuk mengganti kembali eskavator dengan berat 20 ton,” jelasnya.
Budi mengatakan sejauh ini pihak Perusahaan yakni PT J Resourches Bolaang Mongondow (JRBM), cukup membantu dalam proses evakuasi yang terus dilakukan. “Ini sudah hari keenam, dan kita bekerja selama 24 jam penuh dengan sistem shift. Mohon doa agar evakuasi ini bisa berjalan lancar dengan cuaca yang seperti saat ini cukup cerah,” tuturnya. (jun)