Dinas Kesehatan Boltim Maksimalkan Pencegahan Stunting

ADVETORIAL

Pencegahan Stunting oleh Dinkes Boltim

BERITATOTABUAN.COM, ADVETORIAL – Dinas Kesehatan Kabupaten Bolaang Momgondow Timur tahun 2019 ini terus memaksimalkan pencegahan Stunting kepada seluruh anak yang ada di daerah tersebut.

Pencegahan Stunting oleh Dinkes Boltim

Hal ini dibuktikan dengan terus disalurkannya susu kemasan kepada warga yang memiliki anak bawah lima tahun (balita) di daerah itu. “Stunting sendiri adalah sebuah kondisi di mana tinggi badan seseorang jauh lebih pendek dibandingkan tinggi badan orang seusianya. Penyebab utama stunting adalah kekurangan gizi kronis sejak bayi dalam kandungan hingga masa awal anak lahir yang biasanya tampak setelah anak berusia 2 tahun,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boltim, Eko Marsidi SKM.

Pencegahan Stunting oleh Dinkes Boltim

Untuk pencegahan stunting sendiri kata Eko, bisa dilakukan dengan upaya 1000 hari sejak di dalam kandungan, hingga anak berumur 2 tahun. “Gizi ibu hamil harus terpenuhi, selain itu pemberian ASI eksklusif kepada anak juga harus dilakukan. Ibu hamil juga harus harus rutin melakukan pemantauan perkembangan anak secara rutin di Posyandu, serta memperhatikan kondisi kebersihan diri dan lingkungan. Selain itu pemberian tablet Fe kepada remaja putri berusia 12-18 tahun,” jelasnya.

Pencegahan Stunting oleh Dinkes Boltim

Eko menambahkan, pencegahan Stunting tersebut menjadi agenda secara nasional, sebab bisa mengakibatkan penurunan prodiktivitas seseorang, sehingga akan ikut mempengaruhi pendapatan bruto negara. “Dampaknya terhadap negata cukup besar sebab secara individual stunting ini akan mempengaruhi kemampuan koginitif seseorang, srhinhga daya tangkap dan kecerdasannya menurun, mudah sakit serta fungsi tubuh yang tidak seimbang, yang diikuti dengan postur tubuh yang tidak seimbang, sehingga penampilan menjadi kurang menarik,” tambahnya lagi.

Pencegahan Stunting oleh Dinkes Boltim

Eko pun menambahkan kalau persoalan stunting tersebut akan terus mendapatkan perhatian serius dari jajaran Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, terlebih khusus instansi teknis terkait dalam hal ini Dinas Kesehatan. (advetorial)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.