BERITATOTABUAN.COM, Bolmong – Dinas Perberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow, terus konsisten memberantas perempuan buta aksara di wilayah tersebut.
Salah satunya dengan menggelar ‘Sosialisasi dan Advokasi Kebijakan Penghapusan Buta Aksara Perempuan‘ yang mengundang perwakilan PKK dan Perempuan se-Kecamatan Lolak, Kamis (24/10/2019), di Pantai Losari, Lolak.
“Sebisa mungkin kita (DP3A, RED.) akan kurangi angka buta aksara tersebut, kalau bisa sampai angka nol,” demikian disampaikan Kepala DP3A Pemkab Bolmong, Farida Mooduto, melalui Kepala Bidang Perlindungan Anak, Ferry Kawuwung, saat diwawancarai di sela-sela kegiatan.
Ditegaskan Ferry, target minimal dari sosialisasi dan advokasi tersebut adalah, perempuan di Bolmong yang masih buta aksara dapat mengenal aksara sampai tingkat dasar.
“Ada 3 tingkatan dalam pengenalan aksara. Tingkat dasar, fungsional dan mandiri. Target kita minimal dia (perempuan buta aksara, red) bisa di tingkat dasar. Yang mencakup membaca, menulis, dan berhitung,” tutur Ferry.
Berdasarkan Basis Data Terpadu (BDT), jelas Ferry, di Bolmong terdapat kurang lebih 319 perempuan yang buta aksara.
“Karenanya kita berharap peserta yang sebagian dari Ibu-ibu PKK, pulang dari sini bisa menjadi motivator dan agen pemberantas buta aksara di Desa masing-masing,” harap Ferry.
Diwawancarai terpisah, Rusni Mokoagow, yang membawakan materi ‘Pemberantasan Buta Aksara Berbasis Gender,’ mengatakan, pemberantasan buta aksara bagi perempuan memiliki arti yang sangat penting.
“Karena perempuan adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya yang merupakan generasi penerus Bangsa. Karena itulah sangat penting bagi perempuan untuk bisa membaca,” demikian Rusni. Diketahui, dalam kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Kepala DP3A, turut dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Pemkab Bolmong, Renti Mokoginta dan Asisten III Pemkab Bolmong, Ashari Sugeha. (udi)