BERITATOTABUAN.COM, KOTAMOBAGU – Pemkot Kotamobagu mengumpulkan seluruh Camat, Lurah dan Sangadi, dalam rangka Rancangan Umum Penanaman Modal (RUPM).
Kegiatan itu digelar di aula Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kotamobagu, yang diprakarsai oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP). Asisten III Pemkot Kotamobagu Adnan Massinae SSos, saat membuka kegiatan itu, mengungkapkan pentingnya sinkronisasi data RUPM tersebut. “Program Ini menjadi salah satu hal yang penting dibahas. Bahkan, sudah digeluti oleh kami SKPD teknis terkait selama 2 bulan terakhir ini, sebagaimana permintaan langsung Ibu Wali Kota. Makanya, kita perlu adanya sinkronisasi data dengan Pemerintah Desa dan Kelurahan, serta kecamatan, agar ada sebuah data yang terinegrasi, dalam rencana penanaman modal kedepan,” ungkap Adnan.
Adnan pun meminta kehadiran langsung Sangadi, Lurah serta Camat dalam kegiatan tersebut, agar pelaksanaan sinkronisasi data RUPM bisa berjalan dengan baik. “Perlu ketelitian dalam sinkronisasi ini. Sehingga memang kita perlu menghadirkan langsung Sangadi, Lurah maupun camat, sebab mereka yang paling mengetahui keadaan wilayah pemerintahan masing-masing, dengan segala potensi yang ada,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Kotamobagu Noval Manoppo, menambahkan kalau kegiatan tersebut, akan digelar selama 2 hari, dengan pembagian 2 Kecamatan setiap hari. “Sebenarnya kalau tidak dalam masa pendemi, ini bisa kita kumpul sekalian. Tetapi, agar bisa lebih maksimal maka digelar dalam 2 hari, dengan jadwal setiap hari 2 Kecamatan, beserta dengan Pemerintah Desa dan Kelurahan di masing-masing kecamatan,” imbuh Noval.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kotamobagu, pada pelaksanaan sinkronisasi data tersebut, pihak Pemerintah Desa dan Kelurahan akan memaparkan langsung potensi investasi dari segala bidang di masing-masing wilayah mereka. “Nanti, dari pemaparan itu, tim IT kami akan menginput untuk kemudian disinkronisasi. Makanya, memang butuh data valid di lapangan, yang tentu akan dipaparkan oleh Lurah atau Sangadi,” tuturnya. (adv)