BERITATOTABUAN.COM, KOTAMOBAGU – Kebutuhan pupuk subsidi di Kotamobagu ternyata benar-benar dipantau oleh instansi teknis terkait. Bahkan ,dari informasi yang didapat media ini, mulai tahun 2021 ini, kuota pupuk setiap kelopok tani (poktan), terbaca di kartu tani, yang dimiliki oleh setiap petani.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Pertanian Kotamobagu, Muhamad Yahya kepada awak media. “Kartu Tani sekarang ini modelnya sudah kayak ATM. Jadi setiap kali melakukan pembelian pupuk itu harus digesek. Begitu digesek muncul berapa kuota pupuk mereka,” ungkap Yahya.
Kuota itu sendiri, merupakan batas pembelian pupuk bagi para petani. “Contoh misalnya, kuota pupuk mereka 200 kilo, dan yang dibelanjakan baru 50 kilo, maka masih ada sisa 150 kilo yang bisa dibeli lagi. Tidak bisa lebih dari itu,” tambahnya.
Yahya mengatakan, hal seperti itu bisa mencegah terjadinya kelangkaan pupuk bersubsidi di daerah. “Alokasi pupuk bersubsidi itu dilakukan atau diusulkan oleh kelompok tani lewat namaanya Rencana Definitive Kebutuhan Kelompok (RDKK). Dimana, usulan itu diberikan kepada kami dan diteruskan ke Pemporv hingga pemerintah pusat. Dari RDKK ini lantas kemudian bisa diketahui jumlah besaran pupuk subsidi yang dibutuhkan setiap kelompok,” tuturnya. (mg1)
