Angka Stunting di Bolmong Turun Signifikan

Angka Stunting di Bolmong Turun Signifikan
BERITATOTABUAN.COM, Bolmong – Angka Stunting di Kabupaten Bolmong berhasil diturunkan secara signifikan, menyentuh angka 50,58 persen.

“Dengan berbagai upaya intervensi yang dilakukan, telah terjadi penurunan yang sangat signifikan,” ungkap Kepala Bappeda Bolmong, Taufik Mokoginta, Rabu (02/06/2021), saat mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) dan Evaluasi Penanganan Stunting se-Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Tahun 2021, dan Pelaksanaan Penilaian Kinerja Tahun 2021 Terhadap 4 Kabupaten Lokus Konvergensi Penanganan Stunting pada Tahun 2020 di Provinsi Sulut, di Hotel Luwansa, Manado.

Menurut Taufik, dari total 2.298 jumlah angka kelahiran di Kabupaten Bolmong pada tahun 2020 lalu, jumlah stunting berjumlah 172 kasus dan untuk saat ini tinggal tersisa 87 kasus.

Taufik melanjutkan, pihaknya telah menetapkan daftar lokasi prioritas tahun 2021 dan 2022 meliputi, tujuh kecamatan dan 19 desa.

“Tahun 2021 menjadi enam kecamatan dan 20 desa. Sedangkan pada tahun 2022, diupayakan dapat menurun sebesar 65 persen kasus stunting di tahun 2021 ini dan 27 persen di tahun 2022 yang akan datang,” ucap Taufik.

Sementara, dikatakan Taufik, daftar lokasi prioritas tahun 2021 terdapat di 7 Kecamatan dan 19 desa.

“Untuk Kecamatan Lolayan misalnya, yakni Desa Mengkang, Mopusi Tanoyan Selatan, Matali Baru, Bakan, Tanoyan Utara, Lolayan dan Kopandakan. Kecamatan Dumoga Barat yakni Desa Doloduo 2, Desa Doloduo 3 dan Desa Matayangan. Kecamatan Dumoga Utara ada Desa Mopuya Utara 2 dan Desa Tumokang Timur. Kecamatan Dumoga Timur, yakni Desa Tonom, dan Desa Amertha Sari. Kecamatan Bolaang Desa Solimandungan I. Dan Kecamatan Lolak, Desa Totabuan dan Desa Solog. Kecamatan Sangtombolang ada Desa Domisil,” tutur Taufik.

Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Perencanaan Pembangunan SDM Bappeda Bolmong Susanti Hadji Ali mengatakan, selain telah menetapkan daftar lokus prioritas tahun 2021, pihaknya juga sudah menetapkan Lokus prioritas tahun 2022.

“Untuk daftar Lokus prioritas tahun 2022 ditetapkan di 5 Kecamatan dan 14 desa,” ucap Susanti.

5 Kecamatan dan 14 desa yang ditetapkan itu, diungkapkan Susanti, diantaranya Kecamatan Bolaang yakni Desa Solimandungan II, Kecamatan Dumoga Barat di Desa Mekaruo dan Toraut Utara serta Kecamatan Dumoga Timur, Desa Dumoga II.

Kecamatan Dumoga Utara yakni Desa Mopugad Utara I, Mopugad Selatan I, Mopuya Selatan I, Tumokang Baru, Mopuya Selatan, Desa Dondomon Utara dan Desa Mopugad Selatan. Kecamatan Lolak Desa Lalow, Totabuan dan Desa Diat.

“Selama tahun 2021 dan 2022, terdapat 24 program dan 27 kegiatan untuk menekan angka stunting dengan melibatkan 14 OPD,” ujar Susanti.

Dan pihak Pemkab Bolmong, lanjut Susanti, menargetkan nol persen pada tahun 2024.

“Untuk Bolmong sendiri yang RPJMN-nya dimulai tahun 2022, tapi untuk pemkab sendiri sudah membuat estimasi sampai dengan tahun 2024,” demikian Susanti.

Diketahui, Wakil Gubernur Sulut, Steven Kandouw turut hadir dalam kegiatan tersebut. (udi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.