BERITATOTABUAN.COM, BOLTIM -kasus gigitan hewan (anjing, kucing, kera) penyakit rabies, di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur Sulawesi Utara tahun 2022 selang Januari sampai Juni, mencapai 48 kasus. Dari jumlah tersebut, 21 orang yang kebanyakan dari Kecamatan Tutuyan sudah dilayani dengan Vaksin Anti Rabies (VAR).
Hal ini dikatakan oleh Pengelola Program Bidang Pencegahan Penanggulangan Pemberantasan Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Geofani Marelu, ia mengatakan, kalau tahun 2021, jumlah kasus Gigitan Hewan Penyakit Rabies (GHPR) berjumlah 83 kasus. “Yang dilayani VAR berjumlah 35 kasus atau orang, dan kebanyakan dari Kecamatan Modayag,” terangnya.
Lanjutnya juga, kalau dalam penanganan korban dalam gigitan hewan penyakit rabies, ada kriterianya. “Tidak semua korban yang digigit hewan, wajib dikasi vaksin,” ucap dia.
Lanjutnya, kalau kena gigitan di bagian kaki atau anggota badan yang tidak beresiko, maka akan diobservasi dulu selama 14 hari. “Sementara luka yang digigit dikasih bersih, cuci dengan air mengalir, dan pakai sabun. Karena sabun juga bisa membunuh virus, dan kontrol,” sebutnya.
Ia juga mengatakan,Kalau hewan atau anjing itu sehat, maka orang yang digigit tidak perlu divaksin. Kecuali dalam 14 hari itu hewan yang diikat mati. “Ada juga paling banyak anjing liar yang menggigit, dan tidak tahu pemiliknya siapa, itu menjadi edukasi dan dianggap untuk berjaga – jaga, maka disuntik saja dengan vaksin,” ujarnya.
Takutnya nanti hewan liar tersebut memiliki penyakit rabies dan tidak bisa diobservasi karena liar. Begitu juga kalau gigitan berada di tempat resiko tinggi seperti dekat kepala, dan bagian genital, itu langsung di suntik dengan vaksin.
Saat ini stok vaksin rabies di Dinkes masih kosong, karena masih menunggu stok vaksin dari Provinsi.nNanti kalau sudah ada, tinggal dijemput, disamping itu, obat vaksin gratis bebernya. Sekarang ini sudah ada yang menelepon kalau ada kasus gigitan, dan anjingnya langsung mati,” ujar dia.
Kata dia, kalau sudah seperti itu, maka pihaknya langsung menyarankan agar yang bersangkutan beli obat secara mandiri.n”Seperti beli di apotek-apotek terdekat,” tuturnya.
Terang dia, orang yang kena gigitan harus empat kali disuntik dengan empat vaksin.b”Artinya satu suntikan satu vaksin. Dan memang harganya sedikit mahal,” tutupnya.
Reporter : Rifki Palengkahu