BERITATOTABUAN.COM, BOLTIM -Hingga akhir Agustus 2022, perolehan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) mencapai angka sebesar Rp5.662.617.154 atau 37% dari target sebesar Rp15.334.434.747. Perolehan PAD ini berasal dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD yang sah.
Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah, Wiwik Kurnia, SE, M.Si menyebut, realisasi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Boltim pada kuartal ketiga per 19 Agustus sudah mencapai Rp5.662.617.154. Hal ini menurutnya naik signifikan dari angka sebelumnya pada bulan Juli 2022 yang baru di kisaran 3,6 persen. Hal ini pun membuatnya begitu optimis bahwa target PAD akan tercapai pada akhir kuartal keempat. “Kita pasti optimis target PAD bisa dipenuhi pada akhir tahun,” terang Wiwik. Selasa (30/8/2022) melalui pesan WhatsApp.
Wiwik juga menjelaskan, total target penerimaan pajak kuartal ketiga ini sebesar Rp9.358.185.906,00 dengan realisasi Rp 2.100.969.144,00 atau 22,45 persen. Sedangkan penerimaan retribusi dari jumlah target sebesar Rp2.034.384.791,00 yang terealisasi sebesar Rp.123.103.900,00 atau 6,05 persen.
Terpisah, Kepala Bidang Perencanaan dan Evaluasi Pendapatan, BPKPD Boltim, Fadlun Alhabsyi, S.Si, M.Si menambahkan, dari total jumlah 9 penerimaan pajak belum sepenuhnya mencapai target pada angka 100 persen. Sumber penerimaan itu yakni pajak Hotel, pajak Restoran, pajak Hiburan, pajak Reklame, PPJ, pajak Sarang burung walet, pajak Galian C, PBB, dan BPHTB.
“Baru Pajak Penerangan Jalan PPJ saja yang saat ini sudah mencapai angka 81,73% dan yang lain seperti pajak restoran serta reklame pada angka 73 persen,” terang Fadlun.
Fadlun Alhabsyi yang juga Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris BPKBD optimis capaian target PAD tahun ini bisa terealisasi sesuai terget hungga berakhirnya tahun anggaran.
“Saat ini tahun anggaran masih terus berjalan karena ini masih bulan Agustus, Realisasi pajak keseluruhan ini biasanya akan meningkat di akhir tahun seperti pajak Hotel, Pajak Bumi dan Bangunan PBB, serta pajak-pajak lainnya,” tutupnya.
Reporter : Rifki Palengkahu