BERITATOTABUAN.COM, BOLTIM –Dinas Pertanian Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), bekerjasama dengan Dinas Perkebunan Sulawesi Utara (Sulut) melakukan aplikasi pupuk nabati yang tidak mengandung bahan kimia kepada petani.
Hal ini diungkapkan kepala Dinas Pertanian Boltim, Mat Sunardi, ia mengatakan indikasi persaingan ekonomi global sangat berdampak kepada petani dan Bahan Bakar Minyak (BBM) mengalami kenaikan harga seperti semprotan, pestisida dan pupuk.
“Harga festisida berbahan kimia semakin mahal akibatnya bahan baku dan adanya indikasi persaingan ekonomi global yang berdampak pada berbagai sektor harga BBM, bahan sarana produksi pertanian semprotan mengalami kenaikan, baik bibit, pestisida dan pupuk,” ujar Sunardi. Rabu 19 Oktober 2022.
Lanjutnya juga, hal itu dilakukan untuk menekan biaya produksi agar bebas dari residu, bahan kimia untuk menciptakan lingkungan yang ramah. “Dalam kesempatan ini kepala balai proteksi tanaman, Dinas Perkebunan Sulut bersama-sama turun langsung memberikan edukasi dan praktek di lapangan dengan cara menggunakan aplikasinya bersama para petani kopi, Dinas Penyuluh dan Kepala Bidang Perkebunan serta Dinas Pertanian Boltim,” terang Sunardi.
Ia juga menambahkan, untuk saat ini kopi rebusan Desa Modayag sudah dikenal dikalangan masyarakat yang ada di Kabupaten Boltim. Sehingga itu dia berharap Kopi rebusan Modayag akan menghasilkan produk yang bebas bahan kimia. “Mudah-mudahan kopi rebusan modayag saat ini mulai di kenal dan akan menghasilkan produk yang bebas bahan kimia, berkualitas,” tutupnya. (Rifki Palengkahu)