BERITATOTABUAN.COM, MANADO -Banjir bandang yang melanda Kota Manado, pada 27 Januari 2023 lalu akibat intensitas curah hujan yang tinggi, sehingga Daerah Aliran Sungai (DAS) Danau Tondano tidak bisa menampung volume air yang besar menuai kepherihatinan dari sejumlah pihak.
Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB), banjir bandang di Sulawesi Utara kali ini telah menelan lima orang korban jiwa, mengakibatkan ratusan rumah di 25 kelurahan yang berada di sekitarnya terendam dan mengalami kerusakan.
Hal tersebut menyebabkan warga harus segera mengungsi ke tempat yang aman. Selain banjir, curah hujan yg tinggi tersebut juga mengakibatkan insiden tanah longsor di sembilan titik di Sulawesi Utara terutama Kota Manado.
Prihatin dengan penderitaan masyarakat yang terkena musibah banjir dan longsor di atas, PT J Resources Bolaang Mongondow (PT JRBM) mengirimkan Personil Emergency Response Team (ERT) bersinergitas dengan BASARNAS Manado, TNI KOREM Manado untuk terjun langsung ke lokasi bencana.
Selama berada di lokasi bencana di Desa Tawaan Bantik, Kecamatan Wori, Manado, tim ERT PT JRBM membantu mengevakuasi 21 Kepala Keluarga warga Desa Bantik yang terjebak banjir sebagai dampak dari adanya jembatan yang putus, membersihkan material lumpur akibat banjir, dan menjalankan sejumlah misi kemanusiaan lainnya.
Selain mengirimkan personal ERT, PT JRBM juga menyalurkan bantuan pangan berupa sembako, obat-obatan dan popok bayi.
“Kami sangat prihatin dengan bencana banjir dan longsor yang terjadi di Kota Manado dan sekitarnya serta beberapa titik lokasi di Sulawesi Utara. Mudah-mudahan bantuan yang disalurkan oleh perusahaan dapat meringankan kesulitan yang dialami oleh para korban.” Kata Arif Perdanakusumah, Presiden Direktur PT JRBM. (*/junaidi amra)