BERITATOTABUAN.COM, SULUT -Kecaman terhadap akun tiktok Bima Yudho, terkait dengan pernyataannya yang menyebut Soekarno sudah mampus dan Megawati Janda, mendapatkan respon dari DPD GMNI Sulawesi Utara.
Ketua DPD GMNI Sulawesi Utara Fernando Mikael Tampi, mengatakan kata mampus yang disebut akun tiktok Bima Yudho ke Soekarno, termasuk dalam ragam bahasa kasar yang seharusnya tidak pantas disampaikan kepada mendiang Bung Karno yang selama hidup mengabdikan dirinya untuk bangsa dannegara.
“Kami sebagai pengikut ajaran Bung Karno tentunya akan kesal apabila menyebut tokoh yang kami segani itu dengan perkataan yang kasar. Ingat bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya, Bima mungkin lupa dengan jasa besar Bung Karno sampai dengan teganya bisa mengeluarkan kata kasar seperti itu,” ucap Fernando.
Dirinya menambahkan, perkataan Bima Yudho yang dialamatkan kepada Bung Karno, merupakan hal yang tidak wajar untuk disampaikan.
“Untuk itu kami memberikan peringatan keras terhadap Bima, supaya bisa sadar dan lebih menghargai jasa-jasa para pahlawan bangsa. Memang benar jiwa dan raga Bung Karno sudah tidak ada, tapi semangat perjuangannya, pemikiran-pemikirannya masih tetap ada dan akan terus ada di atas bumi nusantara,” tegasnya.
Selain itu, terkait perkataan Janda terhadap sosok Megawati Soekarno Putri, Fernando mengatakan kalau DPD GMNI Sulut sependapat dengan apa yang disampaikan Ketua Umum DPP GMNI Arjuna Putra Aldino.
“Bahwa umpatan Janda yang dilontarkan TikToker Bima Yudho juga berpotensi mengukuhkan stereotip negatif tentang Janda, yang selama ini janda dicitrakan dengan atribut negatif. Padahal stereotip inilah yang melestarikan kekerasan dan diskriminasi terhadap perempuan,” tuturnya.
“Terakhir untuk Bima, sebagai seorang pengkritik tentunya juga harus siap untuk dikritik,” tandas Fernando. (junaidi amra)