Tim Pemekaran Pernah ‘Coret’ Passi Untuk Masuk Kotamobagu

Uwin Mokodongan
Uwin Mokodongan

BERITATOTABUAN.COM, KOTAMOBAGU – Wacana penggabungan Passi masuk wilayah Kota Kotamobagu, belakangan terus mencuat. Hal ini mendatangkan tanggapan dari pemuda Passi, Uwin Mokodongan.

“Ini perlu dicermati sekaligus dicurigai. Apa sebab? Karena  pada masa persiapan dimana kotamobagu akan dibentuk menjadi satu daerah otonom berpemerintahan sendiri, wilayah Passi dicoret dari daftar masuk wilayah Kotamobagu, karena pertimbangan kelayakan,” beber Uwin Mokodongan kepada beritatotabuan.com, Kamis (18/06/2015).

Dia menambahkan, pada tahun 2006, panitia pemekaran Kota Kotamobagu, melakukan kajian yang hasilnya menyimpulkan, wilayah Passi tidak perlu dimasukkan sebagai bagian dari wilayah Kota Kotamobagu yang akan dibentuk, karena dinilai tidak layak.

“Waktu itu, selaku warga Passi, kami sempat protes, tapi panitia pemekaran mengatakan, Passi terpaksa dicoret dari daftar desa yang masuk wilayah kota karena dinilai tidak layak,” tambah penggiat media sosial yang berlatar belakang sebagai jurnalis ini.

“Kenapa kami protes waktu itu? Sebab secara sederhana, kekhawatiran awal kami pada waktu itu adalah, dengan pindahnya Ibukota Kabupaten Bolaang Mongondow ke Lolak, tentu akses masyarakat Passi yang berkaitan dengan urusan kepemerintahan, menjadi jauh, sehingga satu-satunya cara adalah masuk wilayah Kotamobagu,” ujarnya.

“Kan kalau wilayah Passi gabung dengan Kotamobagu, berarti hanya butuh satu kilo alias 5 menit sudah sampai di Kotamobagu. Kalau ke Lolak kan justru butuh 1 jam lebih. Nah, pelayanan semakin jauh kan?” tambahnya. (jun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.