BERITATOTABUAN.COM, SULUT – Kontestasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Sulawesi Utara (Sulut) hampir dipastikan akan mengerucut pada tiga poros besar.
Meski Mahkamah Konstitusi telah merubah syarat pengusungan pasangan calon (paslon), namun nampaknya hal tersebut takkan berpengaruh banyak untuk Pilgub Sulut.
Menyusul terbentuknya tiga poros besar di Sulawesi Utara yang dipelopori oleh tiga partai pemenang Pemilu tingkat Nasional, masing-masing PDIP, Golkar dan Gerindra.
Di mana, dua diantara partai tersebut telah secara resmi mengusung paslon yang bakal bertarung memperebutkan hati masyarakat 27 November mendatang.
Poros Demokrat – Golkar, telah mantap mengusung Elly Engelbert Lasut (E2L) sebagai calon Gubernur dan Mikha Elsiana Paruntu (MEP) sebagai calon Wakil Gubernur.
Demokrat dan Golkar pun dipastikan akan mengerahkan seluruh kekuatan partai untuk memenangkan Pilgub Sulut.
Terlebih, dengan rekam jejak E2L – MEP serta popularitasnya yang tinggi, menjadi daya tarik tersendiri untuk menggalang dukungan sebesar-besarnya.
Di mana, pasangan yang memiliki elektabilitas tinggi dari sejumlah survei ini, telah menerima B1KWK dari Demokrat, Jumat 23 Agustus 2024.
Golkar sendiri, dipastikan akan segera mengeluarkan B1KWK untuk E2L – MEP.
“Dukungan untuk E2L – MEP tidak akan berubah,” ujar Sekretaris DPD I partai Golkar Sulut, Raski Mokodompit.
Mendahului poros Demokrat – Golkar, koalisi Gerindra – NasDem bahkan telah terlebih dahulu mengeluarkan B1 KWK untuk Yulius Selvanus Komaling dan Vicktor Mailangkay (YSK Vicktory).
Sempat terjadi tarik ulur pada posisi pendamping YSK, Gerindra dan NasDem telah menjatuhkan pilihan pada Victor Mailangkay ketimbang srikandi BMR Tatong Bara.
Meski begitu, seluruh mesin partai di BMR, dipastikan akan all out untuk menggalang dukungan bagi YSK – Victory, tak terkecuali untuk millenial.
“Wajib hukumnya, untuk memenangkan YSK – Victory, terlebih ini keputusan dari DPP,” tegas Irvan Manggo, ketua PC TIDAR Kotamobagu, Sabtu, 24 Agustus 2024.
“Dipinangnya pak Viktor tentunya akan memberikan tambahan dukungan, terlebih kapasitas beliau sebagai ketua DPW NasDem Sulut, sehingga seluruh mesin partai juga akan turut all out,” lanjutnya.
Sementara itu, sebagai partai pemenang dengan perolehan 19 kursi DPRD Sulut, PDIP sendiri belum menentukan pilihan terkait siapa yang akan mendampingi Steven Kandouw di Pilgub Sulut.
Setidaknya terdapat tiga nama yang mencuat sebagai calon Wakil Gubernur, mendampingi calon Gubernur dari PDIP, Steven Kandouw.
Istri Gubernur Sulut saat ini yang juga ketua DPD PDIP Sulut Olly Dondokambey yakni Rita Tamuntuan, menjadi figur yang berpeluang besar akan mendampingi Wakil Gubernur Sukut saat ini, Steven Kandouw.
Selain Rita Tamuntuan, Jan Maringka serta Tatong Bara juga turut berpeluang untuk mendampingi Steven Kandouw.
Pengamat politik Alfons Kimbal mengungkapkan, pendamping Steven Kandouw akan berpengaruh besar pada perolehan suara di 27 November mendatang.
Mengingat, situasi politik Sulut saat ini telah jauh berbeda dengan yang terjadi pada Pilgub Sulut 2019, Di mana pasangan Olly Dondokambey dan Steven Kandouw begitu digdaya.
“PDIP tidak akan bisa dengan sendirinya, mencalonkan Gubernur dan Wakil gubernur dari satu partai, Karena beda situasi bapak Olly Dondokambey dan Steven Kandouw waktu mencalonkan kemarin (Pilgub Sebelumnya),” ujarnya, Rabu 14 Agustus 2024.
“Sangat-sangat riskan kalau PDIP Calon Gubernur dan Wakil Gubernurnya, calon yang akan mendampingi pak Steven ini, bukan hanya sekedar pelengkap. Tapi menjadi penentu kemenangan,” pungkasnya.***