BERITATOTABUAN.COM, BOLTIM – Sekertaris daerah (Sekda) Boltim Ir Muhammad Assagaf dan Kepala Badan Kepegawaian Diklat Daerah (BKDD) Boltim, Drs Darwis Lasabuda, dinilai layak jadi Pejabat Sementara (PJs) Bupati di daerah itu.
Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh
Sunarto Saleh, tokoh pemuda Kecamatan Nuangan
“Pak Sekda itu juga dulunya sudah pernah pejabat di Bolmong Bersatu sebagai Kadis kemudian Asisten I. Dimana sekarang dirinya (Sekda,red) juga sangat dekat dan memahami nasib pemerintahan terutama persoalan PNS dan program kemasyarakatan,” terang Saleh, Senin (31/08/2015).
Begitupun dengan Kepala BKDD Boltim, Drs Darwis Lasabuda menurutnya juga merupakan seorang birokrat yang dinilai disenangi seluruh PNS karena mempunyai karisma dan pengalaman soal kepegawaian di Boltim.
“Papa Aan (sebutan Kepala BKDD,red) ini juga sudah dua kali menjabat sebagai BKDD dengan begitu artinya persoalaan kepegawaian di Boltim benar-benar menyatu dan dipahaminya,” ujar Les (sapaan akrab Saleh,red)
Senada itu disampaikan perwakilan tokoh pemuda Kecamatan Tutuyan, Rizky Buntuan bahwa dirinya meragukan kondisi daerah Boltim kalaupun PJS Bupati itu benar-benar dari Provinsi dengan satu alasan dasar kepentingan para masyarakat bakal tidak akan terpenuhi sebagaimana mestinya karena PJS tersebut bukan dari orang Boltim ataupun yang sudah memahami kultur Boltim.
“Sudah pas jika dua nama (Sekda dan Kepala BKDD,red) menjadi prioritas PJS Bupati Boltim bulan Oktober, sayang jika daerah ini menjadi ‘objek’ walaupun PJS itu hanya bersifat sementara, namun masyarakat dan PNS masih akan butuh waktu untuk mencocokan diri,” ungkap Rizky.
Melalui Zulkifli Lamaluta warga Kotabunan pun angkat bicara bahwa jelas menolak karena hal ini diduga juga akan menimbulkan efek Pilkada dengan segala kepentingan. “Kalau seperti itu saya tidak yakin pemerintahan selama PJS akan berjalan dengan sebagaimana mestinya. Karena yang utama PJS itu bukan dari orang atau putra daerah Boltim,”tegas Kifli. (Sandy)