Kotamobagu, BT – Perekrutan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kota Kotamobagu, agaknya kurang diminati oleh warga setempat. Pasalnya, entah karena terbatasnya formasi yang dibuka oleh pemerintah, atau ada kendala lainnya, nyatanya hingga kini dari 100 persen lamaran yang masuk ke Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD) Kotamobagu, 60 persen diantaranya didominasi oleh pelamar luar daerah. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD) Kotamobagu, Adnan Massianae kepadaberitatotabuan.com,.
Jika di beberapa daerah tetangga, wacana untuk memprioritaskan putera daerah dalam penerimaan CPNS menggaung, bahkan ditindaklanjuti Pemerintah Daerah (Pemda) setempat dengan produk kebijakan yang mengharuskan pelamar menggunakan KTP lokal, maka tidak demikian halnya di Kotamobagu.
“Saat ini sudah ada sekitar 931 pelamar yang memasukkan berkasnya, dan 60 persen diantara mereka merupakan orang luar daerah,” ujar Adnan.
Soal persyaratan domisili, memang menurut Adnan tidak jadi persoalan. Pasalnya, perekrutan itu dibuka penuh untuk seluruh warga Indonesia.
“Untuk KTP bisa gunakan dari daerah manapun, asalkan masih tercatat sebagai Warga Negara Indonesia (WNI,” tambah Adnan. (awi manggopa/junaidi)
