BERITATOTABUAN.COM, BOLTIM – Laporan yang dilayangkan di Mapolres Bolaang Mongondow (Bolmong) terkait tuduhan Bupati Bolaang Mongondow timur (Boltim) Sehan Landjar SH yang diduga melakukan penganiayaan kepada seorang bocah di Desa Bangunan Wuwuk Kecamatan Modayag, mendapatkan bantahan keras. Lukman Mamonto yang diketahui saat itu mengikuti rombongan Sehan Landjar menuturkan perjalanan Sehan saat melintas di desa tersebut.
“Saat Eyang (sapaan akrab Sehan Landjar) melintas di Desa Bangunan Wuwuk, ada seseorang yang diketahui bernama Weli Rompas meneriakkan kalimat “Komkomci” kepada Eyang,” ujar Lukman.
Saat mendengar teriakan tersebut, tambah Lukman, Bupati yang saat itu bersama rombongan langsung turun dari kendaraan beliau Fortuner putih DB 1 N. “Bupati turun dari mobil terus memberikan teguran kepada saudara Weli Rompas dan Istrinya,” tambah Lukman yang diaminkan oleh sejumlah warga yang mengikuti rombongan Sehan.
Bupati Sehan Landjar sendiri saat di konfirmasi wartawan mengatakan, kalau dirinya turun dari kendaraan dinas tersebut, karena merasa tidak enak mendengar teriakan itu.
“Saya turun dari mobil karena mendengar teriakan tersebut. Saat itu juga saya dihadapan warga tersebut menepis isu mereka dengan berkata “Eh itu apa? Coba diulang teriak tadi” saat itu pula weli langsung memintah maaf kepada saya, sedang istrinta mencak-mencak kayak orang gila,” jelas Bupati.
Soal dugaan pemukulan terhadap salah seorang anak yakni Sony Sumendap, Sehan menampiknya. “Itu sama sekali tidak benar. Selesai memberikan teguran saya langsung bergegas bersama rombongan mengarah ke acara di Desa Moyongkota. Jadi itu hanya isu dan saya tidak melakukan pemukulan, apalagi itu anak-anak,” kunci Sehan. (Sandy Bawoel)