Kemarau Panjang,  Boltim Krisis Air Bersih

Ilustrasi
Ilustrasi

BERITATOTABUAN.COM, BOLTIM -Tingkat kekeringan air bersih atau sumur di sejumlah Desa di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim)semakin tinggi. Pasalnya, pesediaan air sumur yang pada umumnya menjadi sumber kebutuhan pokok sehari-hari para warga untuk memasak, mencuci hingga mandi dari pantauan beritatotabuan.com, dimana musim kemarau yang sudah lima bulan berjalan ini, disejumlah sumur milik warga airnya semakin berkurang dan berwarna kecoklatan bahkan ada pula yang sudah mengalami kekeringan total.

Salah satunya di Desa Tombolikat bersatu Kecamatan Tutuyan yang lokasinya dibilang strategis untuk mendapatkan sumber mata air namun tak bisa dipungkiri kini mulai mengalami kekeringan. “Sekitar bulan lalu (September,red) air sumur kami sudah mulai terlihat tanda-tanda akan surut, yang biasanya ukuran normal airnya hingga di lutut orang dewasa (ukuran sumur 2 meter,red), kini terpaksa harus ditambah lagi kedalamannya untuk mencari sumber mata air baru,”terang salah satu warga Tombolikat, Hamlan Lasabuda, Minggu (11/10) kemarin.

Senada diungkapkan, Dedi Mokodompit bahwa sejumlah warga termasuk dirinya terpaksa mengambil air dari wilayah Desa Tutuyan melalui instalasi pipa sambungan air bersih dari pihak Dinas Pekerjaan Umum (PU) dengan membayar adminsitrasinya. “Sumur dirumah kami itu kedalamannya 10 meter tapi sudah kabur berwarna kecoklatan, ya mau tidak mau kami harus menyewa Rp750 ribu demi dapatkan air bersih. Namun, juga terkadang air dari pipa itu tidak jalan juga mungkin karena terlalu banyak penggunanya juga,”terang Dedi.

Sebelumnya juga diketahui krisis air bersih juga sudah dialami sejumlah desa di Kecamatan Nuangan, Tutuyan, hingga Kotabunan.(sandy bawoel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.