BERITATOTABUAN.COM, BOLMUT – Kenaikan harga beras sehingga menyentuh Rp11 ribu setiap kilogram di Kabupaten Bolmong Utara, sehingga memunculkan keluhan masyarakat, mendapatkan perhatian serius dari DPRD Kabupaten Bolmut. Hal tersebut diutarakan oleh anggota DPRD Kabupaten Bolmut Ronal Bolota saat bersua dengan sejumlah awak media.
“Ini menjadi keresahan di masyarakat. Sudah banyak keluhahn warga yang kami terima soal kenaikan harga beras ini. Untuknya, kami minta pemerintah segera mencari solusi untuk menekan kenaikan harga beras tersebut,” ujar Ronal.
Dikatakan Ronal, kenaikan harga beras itu sudah menyengsarakan masyarakat. Makanya, menurut politisi PKS ini sudah kewajiban pemerintah untuk turun dan memecahkan persoalan ini.
“Hal ini erat hubungannya dengan pelayanan pemerintah ke masyarakat. Pemkab jangan hanya diam saja mendengar keluhan ini,” tambahnya.
Dirinya pun mendesak instansi terkait untuk segera melakukan peninjauan langsung ke pasar-pasar tradisional, guna memantau langsung kenaikan harga beras tersebut.
Menariknya, pihak Badan Ketahanan Pangan (BKP), melalui Kepala Bidang Ketahanan Pangan Antri Durand mengatakan kalau stok pangan di daerahnya melebihi kebutuhan masyarakat.
“Stok pangan daerah saat ini masih berkisar 3 ton. Dalam waktu dekat ini stok beras di gudang pangan milik pemerintah akan bertambah sebanyak 17 ton, yang disuplai dari dana Perubahan APBD 2015,” ujar Durand.
Dirinya pun meminta agar masyarakat segera melaporkan adanya pedagang yang memainkan harga beras tersebut.
“Kami harap masyarakat tidak ragu-ragu melaporkan kepada kami jika mendapati ada pedagang yang menaikan harga beras di pasar-pasar tradisional. Nanti kami tindaklanjuti dengan operasi pasar, agar harganya bisa kembali stabil,” tutupnya. (indra piring)