Berhasil Dalam Penanggulangan Malaria, Pemkab Bolmong Raih Sertifikat Dari Kemenkes RI

Bagikan Artikel Ini:
Berhasil Dalam Penanggulangan Malaria, Pemkab Bolmong Raih Sertifikat Dari Kemenkes RI

Assisten II, Zainudin Paputungan yang mewakili Bupati Yasti Soepredjo Mokoagow menerima sertifikat Eliminasi Malaria

BERITATOTABUAN.COM, Bolmong – Dinilai cukup berhasil dalam penanggulangan malaria, Bolmong raih sertifikat Eliminasi Malaria dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Sertifikat tersebut diterima oleh Assisten II, Zainudin Paputungan yang mewakili Bupati Yasti Soepredjo Mokoagow, Selasa (27/04/2021), bersama dengan 11 Kabupaten/Kota lainnya se Indonesia yang memenuhi syarat eliminasi malaria tahun ini.

Sertifikat itu sendiri, diserahkan langsung oleh Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin pada puncak peringatan Hari Malaria Sedunia (HMS) tahun 2021, di kantor Kemenkes RI Jakarta. Dikutip dari laman kemkes.go.id, Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu dalam laporannya mengatakan, penanggulangan malaria di Indonesia saat ini menurutnya mengalami perkembangan yang menggembirakan. “Penurunan ini cenderung stagnan di tahun 2014 sampai 2019. Akan tetapi secara keseluruhan terjadi penurunan kasus malaria di hampir seluruh provinsi di Indonesia dari tahun 2015 sampai 2020,” ujar Maxi.

Berhasil Dalam Penanggulangan Malaria, Pemkab Bolmong Raih Sertifikat Dari Kemenkes RI

Pemerintah pusat sendiri, menargetkan 345 kabupaten/kota sudah mencapai eliminasi malaria di tahun 2021. Untuk mencapai target Indonesia bebas malaria pada 2030.

Sementara, Kepala Seksi Pencegahan Penyakit Dinkes Bolmong, Fundhora Mokodompit mengungkapkan, di Bolmong sejak 2017 sampai dengan 2020, sudah tidak ada Kasus positif malaria Indigenous, dan Annual Parasite Incidence (API).

 

Berhasil Dalam Penanggulangan Malaria, Pemkab Bolmong Raih Sertifikat Dari Kemenkes RI

Sejak 2017 hingga 2019 sudah < 1 per 1000 penduduk yaitu 0,05 (2017), 0.04 (2018) dan 0,02 (2019). Nilai Standard Positive Rate (SPR) < 5 persen yaitu sebesar 2,41 persen. “Ketiga hal tersebut merupakan syarat penting yang harus dipenuhi dalam tahap eliminasi malaria. Dan itu sudah terpenuhi di Bolmong,” ucap Fundhora.

Sebelumnya, Dinkes Bolmong mengklaim, seluruh wilayah di daerah yang dikenal sebagai lumbung padi Sulawesi Utara itu bebas dari jentik nyamuk malaria.

Berhasil Dalam Penanggulangan Malaria, Pemkab Bolmong Raih Sertifikat Dari Kemenkes RI

Terpisah, hal senada juga disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinkes Bolmong, Yusuf Detu.

Menurut Yusuf, sejak 2017 hingga 2019, wilayah Kabupaten Bolmong dinyatakan bebas jentik malaria. Pada 2018, terjadi delapan kasus. Begitu juga 2019 terjadi enam kasus. Di tahun 2020 bahkan mengalami lonjakan menjadi 66 kasus. “Tapi semua itu juga impor dari luar daerah. Untuk Bolmong dipastikan bebas dari jentik nyamuk penyebab malaria. Itu juga disebabkan oleh masyarakat yang sudah terbiasa menerapkan pola hidup sehat. Termasuk pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang rutin dilakukan,” jelas Yusuf.

Diketahui, Kabupaten Bolmong menerima sertifikat Elimininasi Malaria bersama dengan Kota Lubuklinggau, Kota Singkawang, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Banggai Laut, Kabupaten Kolaka Timur, Kabupaten Sinjai, Kota Tidore Kepulauan, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Manggarai Timur, dan Kota Kupang. (ADV)

Tags:
author

Author: 

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.