BERITATOTABUAN.COM, Bolmong – Menjadi narasumber bersama Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani, Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow, Jumat (24/04/2021), bicara strategi menggerakkan ekonomi dalam series DiscusShe yang digagas Tempo.
Dalam diskusi dengan tema ‘Perempuan Penggerak Ekonomi di Masa Pandemi’ dan dipandu moderator, Retno Sulistyowati Redaktur Ekonomi Bisnis Majalah Tempo, Yasti memaparkan bagaimana pihaknya mengatasi masalah ekonomi karena pandemi COVID-19.
“Di masa pandemi COVID-19, Pemkab Bolmong dan masyarakat tidak begitu sulit untuk mengatasi perekonomian. Pemerintah memberikan berbagai stimulus, terutama di bidang pertanian, berupa bantuan bibit dan pupuk kepada petani,” ucap Yasti.
Dijelaskan Yasti, Bolmong adalah salah satu Kabupaten di antara 15 Kabupaten/Kota yang terluas di Sulawesi Utara (Sulut), dengan 26 persen luas wilayah dari Provinsi Sulut secara keseluruhan.
“Kami sangat kaya akan Sumber Daya Alam (SDA). Kami memiliki 70 ribu lahan perkebunan untuk jagung, 24 ribu lahan pertanian, 50 ribuan lahan untuk kelapa dalam, lima ribuan holtikultura, dan tujuh ribuan hektar kopi, cokelat dan sebagainya” ucap Yasti.
Yasti juga memaparkan terkait optimalisasi lahan-lahan pertanian, dimana ada lahan pertanian yang belum digarap akan dibuatkan Peraturan Bupati (Perbup), untuk selanjutnya kepala desa diminta untuk mendata semua lahan yang ada di wilayah masing-masing, baik yang sudah digarap maupun yang belum.
“Terkait lahan yang belum digarap pemerintah akan ikut campur tangan, Pemkab menghubungi pemilik lahannya untuk meminta kepada mereka supaya dipakai bercocok tanam. Atau setidaknya meminjamkan lahan tersebut ke orang lain untuk ditanam tanaman bulanan. Ini yang mengakibatkan pertumbuhan ekonomi di masa pandemi naik dari 7 persen menjadi 7,03 persen, tertinggi di Sulut dan tertinggi di atas rata-rata nasional yang pada saat itu banyak daerah-daerah yang minus pertumbuhan ekonominya,” ujar Yasti.
Yasti mengungkapkan, alasan pemerintah mengambil inisiatif di bidang pertanian dalam menggerakkan ekonomi; karena Bolmong memiliki lahan pertanian yang begitu luas yang harus dimanfaatkan.
“Hari ini untuk melanjutkan produksi pertanian kita, kami tengah membangun kerjasama dengan OJK. OJK melihat potensi putaran ekonomi yang lebih besar ada di Bolmong, OJK menghimpun perbankan Nasional dan Daerah, juga menghimpun pembeli dalam hal ini mungkin java atau Pokpan tergantung OJK nanti. Sudah digelar dua kali rapat antara Pemkab Bolmong dan pihak OJK, insyallah bulan depan sudah ada keputusannya, kepada OJK kami meminta agar memberikan bantuan kredit perbankan kepada petani, guna menunjang perekonomian terutama dari sektor pertanian,” demikian Yasti.
Diketahui, diskusi tersebut disiarkan secara virtual di akun Facebook ‘Koran Tempo,’ TV Tempo (813 UHF/genflix) dan akun YouTube ‘Tempodotco.’
Selain Yasti dan Sri Mulyani, hadir juga tokoh-tokoh perempuan sebagai narasumber, yakni Staff Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementrian BUMN Loto Seinaita Ginting, Direktur PT. HM Sampoerna Tbk, Elvira Lianita dan Ekonomi Indef, Enny Sri Hartati. (ADV)