Kenakan Baju Adat Jawa, Bupati Sachrul Hadiri Java Culture Fest Boltim 2022

Kenakan Baju Adat Jawa, Bupati Sachrul Hadiri Java Culture Fest Boltim 2022

BERITATOTABUAN.COM, BOLTIM -Bupati Bolaang Mongondow Timur Sam Sachrul Mamonto, S.Sos., M.Si., menghadiri Java Culture Fest Boltim 2022, di lapangan Arjuna, Desa Purworejo, Kecamatan Modayag, Kabupaten Boltim, Minggu 19 Juni 2022 kemarin.

Gunakan baju adat Jawa berwarna putih dan blangkon yang terbuat dari batik ini, bupati diarak menggunakan mobil jeep putih dan disambut ribuan masyarakat Kabupaten Boltim sejak pagi di lapangan Arjuna.

Kenakan Baju Adat Jawa, Bupati Sachrul Hadiri Java Culture Fest Boltim 2022

Bupati Boltim tak sendiri, ia didampingi istri tercinta Ny. Seska Ervina Budiman beserta kedua putra-putrinya dan rombongan Pemerintah Kabupaten Boltim serta peserta karnaval budaya jawa.

Diketahui, acara bersih desa sendiri di Kabupaten Boltim sebelumnya dilakukan di setiap Desa sebagai ritual ungkapan syukur suku Jawa di Kabupaten Boltim atas hasil panen yang melimpah.

Kenakan Baju Adat Jawa, Bupati Sachrul Hadiri Java Culture Fest Boltim 2022

Kegiatan tersebut biasanya hanya dilaksanakan pada masing-masing desa tanpa ada gelaran atau pertunjukkan seni dan budaya, namun tahun ini acara bersih desa dibalut dalam festival budaya jawa melibatkan seluruh Desa etnis Jawa yang ada di Kecamatan Modayag.

Kenakan Baju Adat Jawa, Bupati Sachrul Hadiri Java Culture Fest Boltim 2022

Bupati Sam Sachrul Mamonto dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada masyarakat dan tokoh pemuda serta Pemerintah Desa yang bekerja keras menggelar acara acara yang begitu meriah dan dihadiri ribuan orang.

“Ini adalah acara yang di desain dengan waktu yang singkat, namun Alhamdulillah dorongan masyarakat di Desa Purworejo dan Liberia sangat luar biasa yang bekerja siang malam untuk mempersiapkan festival budaya jawa ini,” ucap bupati.

Bupati menceritakan, acara bersih desa ini dilaksanakan kedua desa setiap tahunnya, tapi pelaksanaan bersih desa di Desa Liberia dan Desa Purworejo hanya dilakukan di desa masing-masing Desa dengan melakukan doa selamatan di masjid dan di rumah kepala desa.

“Kemudian muncul ide dari teman-teman pemuda dan para sangadi yang juga salah satu pemikir dalam acara ini adalah Almarhum Sukaryanto Sudikromo yang telah dipanggil oleh Allah SWT. Kita doakan beliau ditempatkan di sisi Allah SWT,” ungkapnya.

Menurut mantan ketua DPRD Boltim ini, Kabupaten Boltim adalah miniatur dari Indonesia. Ada banyak suku yang bukan hanya suku Mongondow saja, namun ada Sangihe dengan budaya Tulude, Bugis, Makassar, Gorontalo, Minahasa, Arab dan masih banyak lagi.

Kata dia, klausa budaya yang begitu tinggi di Kabupaten Boltim ini awalnya tidak dilaksanakan seperti ini, mungkin karena kesibukan masyarakat masing-masing yang sibuk bekerja dan akhirnya lupa akan adat dan budaya yang ada. Akhirnya budaya-budaya seperti ini hampir hilang, sehingga harus dibudayakan semua budaya suku yang ada di Boltim.

“Dan itu saya harapkan menjadi tujuan kita semua. Melestarikan budaya agar anak cucu kita masih mengenal dan mengerti bahwa ternyata ini budaya kita. Semoga dengan menghormati budaya kita sendiri, maka akan semakin timbul kecintaan terhadap daerah kita,” harapnya.

“Ketika kita sudah benar-benar cinta kepada daerah kita, maka akan ada banyak sumbangsing yang akan kita berikan buat daerah ini mulai dari pemikiran sampai pada tindakan positif. Dan itu yang diharapkan pemerintah kepada masyarakatnya. Masyarakat berperan aktif membantu pemerintah,” sambungnya.

Tak lupa Sachrul mengatakan kepada masyarakat Boltim bahwa dirinya akan menggelar Festival Budaya setiap tahunnya untuk memperkenalkan Kabupaten Boltim yang kaya akan budaya, sehingga bisa bersaing dengan Kabupaten Kota lainnya di Sulawesi Utara.

“Jika kabupaten kota tetangga semisal Kota Tomohon yang dikenal dengan festival bunga, dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dengan festival Teluk Tomini, kenapa kita yang kaya akan budaya tidak mengeksplore budaya kita dan kemudian digelar festival. Java Culture Fest ini akan digelar setiap tahun,” tandasnya.

Reporter : Rifki Palengkahu

Editor : Junaidi Amra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.