Di Bawah Kepemimpinan Yasti, Pemkab Bolmong Terus Dorong Pengembangan Sektor Agribisnis

Di Bawah Kepemimpinan Yasti, Pemkab Bolmong Terus Dorong Pengembangan Sektor Agribisnis
Pemkab Bolmong Terus Dorong Pengembangan Sektor Agribisnis

BERITATOTABUAN.COM, Bolmong – Pemkab Bolmong di bawah kepemimpinan Bupati Yasti Soepredjo Mokoagow, terus berupaya mendorong pengembangan sektor agribisnis.

Selain karena masyarakat Bolmong banyak yang berprofesi sebagai petani dan didukung lahan pertanian/perkebunan yang luas, hal itu juga untuk mendukung program pertanian nasional, sesuai Peraturan Menteri Pertanian No.56 tahun 2015 tentang Program Pengembangan Kawasan Pertanian Nasional. Wilayah Kabupaten Bolmong diketahui sampai saat ini, memiliki 70 ribu hektare lahan perkebunan untuk jagung, 24 ribu hektare lahan pertanian, 50 ribuan hektare lahan untuk kelapa dalam, lima ribuan hektare holtikultura, dan tujuh ribuan hektare kopi, cokelat dan sebagainya.

Sekolah Lapang untuk petani, salah satu upaya Pemkab Bolmong mendorong mindset agribisnis

Sektor pertanian/perkebunan juga telah terbukti menjadi fondasi mengatasi perekonomian di wilayah tersebut selama masa pandemi. “Pemkab Bolmong dan masyarakat tidak begitu sulit untuk mengatasi perekonomian. Pemerintah memberikan berbagai stimulus, terutama di bidang pertanian, berupa bantuan bibit dan pupuk kepada petani,” ungkap Bupati Bolmong, Yasti Soepredjo Mokoagow, belum lama ini.

Pihaknya pun, lanjut Yasti, terus melakukan optimalisasi lahan-lahan pertanian agar semuanya bisa produktif dan campur tangan agar tidak ada lahan tidur. “Ini yang mengakibatkan pertumbuhan ekonomi di masa pandemi naik dari 7 persen menjadi 7,03 persen, tertinggi di Sulut dan tertinggi di atas rata-rata nasional yang pada saat itu banyak daerah-daerah yang minus pertumbuhan ekonominya,” ujar Yasti.

Bantuan bibit untuk petani terbukti berhasil menjaga ketahanan ekonomi Bolmong di masa pandemi

Sementara, Plt. Kepala Dinas Perkebunan Pemkab Bolmong, Tonny Toligaga mengatakan, selain upaya-upaya yang dilakukan oleh pihaknya, petani pun harus menanamkan mindset (pola pikir) agribisnis.

Dijelaskan Tonny, mengacu pada cara pandang ekonomi, agribisnis diartikan sebagai usaha mempelajari strategi guna memperoleh keuntungan berdasarkan pengelolaan pada aspek budidaya dan persiapan bahan baku untuk mendukung pertanian/perkebunan dari sektor hulu hingga hilir. “Dengan banyaknya komoditi pertanian/perkebunan unggulan, otomatis harus geser mindset ke sistem usaha agribisnis. Diarahkan ke agribisnis sehingga bisa memberi hasil maksimal secara berkelanjutan,” ucap Tonny.

Pemkab Bolmong terus dorong perluasan lahan pertanian/perkebunan untuk mendukung sektor agribisnis

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Pemkab Bolmong, Remon Ratu menjelaskan bahwa pihaknya terus berupaya meningkatkan luas lahan pertanian/perkebunan komoditi unggulan. “Karena sementara ini persediaan komoditi unggulan kita nampaknya belum mampu memenuhi kebutuhan pasar. Kalau kita bisa tingkatkan luas areal, jadi potensi kita bisa lebih besar,” kata Remon.

Diketahui, sejumlah komoditi pertanian/perkebunan selain beras, memang telah menarik perhatian dari luar; seperti kemiri dan buah nanas. Untuk buah nanas sendiri, sudah mulai diproduksi produk turunannya seperti selai dan juga pemanfaatan serat daunnya untuk bahan dasar pembuatan produk kerajinan tangan. (ADV)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.