Mahasiswa Bolmong Diimbau Tidak Mudik Dulu Hingga Darurat COVID-19 Dicabut

Mahasiswa Bolmong Diimbau Tidak Mudik Dulu Hingga Darurat COVID-19 Dicabut
BERITATOTABUAN.COM, Bolmong – Mahasiswa asal Bolaang Mongondow (Bolmong) yang sedang kuliah di Kota-kota dengan sebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) tinggi di Pulau Jawa dan saat ini masih berada di perantauan, diimbau untuk jangan pulang dulu hingga masa darurat dicabut Pemerintah Pusat.

“Untuk sementara sebaiknya jangan pulang dulu, demi mendukung pemutusan mata rantai penyebaran COVID-19 ini,” pinta Kepala Dinas Pendidikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolmong, Renti Mokoginta, Selasa, (24/03/2020), saat dihubungi via sambungan telepon genggam.

Menurut Renti, pihaknya bukan melarang untuk kembali ke kampung halaman, melainkan untuk kepentingan bersama.

“Insya Allah semua mahasiswa yang ada di perantauan tidak ada yang terjangkit virus ini. Tetapi, potensi untuk menjadi carrier (pembawa) virus COVID-19 tetap ada. Itu yang harus diwaspadai,” ujar Renti.

Renti pun meminta kepada para Mahasiswa di Pulau Jawa, agar selalu mengikuti imbauan Pemerintah Pusat dan Pemerintah setempat untuk tetap tinggal di rumah atau tempat kos.

“Karena meskipun tidak ada aktivitas di Kampus, tapi perkuliahan online kan tetap jalan. Sementara hindari dulu jalan keluar jika tidak ada kepentingan mendesak, apalagi nongkrong di cafe-cafe. Tetap selalu utamakan keselamatan,” tutur Renti.

Lebih lanjut dikatakan Renti, jika imbauan-imbauan Pemerintah dilaksanakan, diharapkan bisa mempercepat penanganan COVID-19.

“Sehingga kalau masa darurat sudah selesai, mahasiswa sudah bisa pulang. Mari kita ikuti semua imbauan pemerintah, dan tetap berdoa agar masa darurat ini cepat berakhir,” ucap Renti.

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Bolmong, dr Erman Paputungan, menyampaikan hal senada.

“Memang untuk mempercepat upaya penanganan COVID-19 ini, kami mengimbau agar masyarakat Bolmong yang ada di luar daerah, untuk jangan dulu pulang. Dan yang ada di daerah, tunda dulu perjalanan keluar daerah. Hal ini bisa mempercepat pemutusan mata rantai penyebaran virus Corona,” jelas Erman.

Erman melanjutkan, hal yang penting untuk diingat, bahwa bisa jadi seseorang merasa sehat dan tidak menunjukkan gejala terjangkit COVID-19.

“Tetapi dia bisa saja menjadi carrier, dan menjangkiti anggota keluarga yang tidak memiliki sistem imun sebaik dia. Tentunya, kita tidak ingin hal itu terjadi. Jadi demi kepentingan bersama, mohon sebaiknya jangan mudik dulu, sampai masa darurat berakhir,” imbuh Erman.

Sementara, Ketua Pusat Keluarga Pelajar Mahasiswa Indonesia Bolaang Mongondow (KPMIBM), Rizkal Tegela mengatakan, pihaknya memang secara organisasi tidak mengeluarkan imbauan terkait hal itu. Tetapi secara personal dirinya selalu mengingatkan anggota-anggotanya untuk tetap mengutamakan keselamatan.

“Memang beberapa mahasiswa BMR terutama yang sudah semester atas, ada yang saat ini sudah pulang. Tetapi kalau untuk mahasiswa semester V ke bawah, mereka masih stay di sana. Saya juga selalu mengingatkan tetap safety dalam beraktivitas, apalagi saat bepergian untuk tetap melakukan prosedur pencegahan Corona yang telah dikeluarkan Pemerintah,” ucap Rizkal. (udi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.