BERITATOTABUAN.COM, Bolmong – Pemerintah Kabupaten Bolmong yang dipimpin oleh Bupati Yasti Soepredjo Mokoagowmenyambut kedatangan Ketua DPD RI, La Nyalla Mattalitti bersama rombongan, Selasa (17/11/2020), di Lolak.
Kedatangan La Nyalla disambut dengan berbagai prosesi adat Bolmong, di antarannya Itu-itum, tari Tuitan, dan tari Kabela.
Dikatakan, kunjungan kerja Ketua dan Anggota DPD RI tersebut merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bagi Bolmong.
Pada kesempatan itu juga, Yasti menyuarakan harapannya soal Provinsi Bolaang Mongondow Raya (PBMR) kepada La Nyalla.
“Harapan kami sangat besar pada Ketua dan anggota DPD RI karena ini adalah tupoksi dari DPD RI,” pinta Yasti.
Di tahun 2014 lalu, lanjut Yasti, pada saat penutupan masa sidang DPR RI periode 2009-2014, pemekaran PBMR hampir saja diketuk dengan 8 provinsi yang lain. Hanya saja pada saat paripurna itu, ada insiden dari calon DOB lain yang kemudian ditangguhkan; dan setelah itu Presiden menjatuhkan moratorium.
“Kami betul-betul sedih karena dari sisi administrasi pemerintahan persyaratan UU DOB kami telah memenuhi syarat,” tutur Yasti.
Dijelaskan Yasti,Kabupaten Bolmong memiliki potensi Sumber Daya Alam yang luar biasa.
“Daerah ini juga dikenal sebagai lumbung pangan Sulut, kita juga punya 1 Kecamatan khusus untuk hortikultura,” ucap Yasti.
Oleh karena itu, dikatakan Yasti, Kawasan Industri Mongondow (KIMONG) sangat menjanjikan bagi masyarakat.
“Sekarang ini ada 1000 investor yang siap membangun KIMONG,” ujar Yasti.
Sementara, La Nyalla dalam sambutannya menyatakan akan mendorong pemerintah pusat untuk melakukan pemekaran Provinsi BMR.
“Tidak usah khawatir karena memang keadaan yang ada itu sedang dimoratorium, tapi urutan pertama dari moratorium itu adalah BMR yang akan mekar selain dari Papua,” ungkap La Nyalla.
La Nyalla juga mengaku selalu menyampaikan kepada semua senator, bahwa program DPD RI yang harus kita perkuat ada dua hal. Pertama adalah membantu untuk mempercepat pembangunan di daerah, dan kedua adalah melakukan advokasi kepada daerah, terhadap persoalan persoalan yang dialami daerah.
“Kami dari DPD tentu akan memasukkan agenda pemekaran provinsi Bolaang Mongondow Raya sebagai prioritas pemekaran wilayah, selain di Papua dan Papua Barat serta Kalimantan Barat,” kata La Nyalla.
Meski begitu, La Nyalla menjelaskankan, tentu dengan syarat bahwa kemandirian fiskal daerah harus teruji dan terbukti. Sehingga tidak hanya mengandalkan dana transfer dari pusat.
“Untuk itu, dalam beberapa kesempatan di daerah, saya selalu sampaikan, daerah harus fokus membangun atau membelanjakan anggaran APBD ke program-program yang menjadi pengungkit ekonomi. Bila perlu bangun dan dirikan BUMD yang memberi nilai tambah terhadap produk andalan masyarakat setempat sehingga BUMD sebagai instrumen atau bagian dari pemerintah daerah dapat memberi kontribusi kepada usaha rakyat. Saya berharap Bolmong, Boltim, Bolsel, Bolmut, dan Kotamobagu semakin menggalang sinergi antar-wilayah sebagai kawasan Bolmong Raya,” demikian La Nyalla.
Setelahnya, kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan dokumen pembentukan pemekaran PBMR yang diserahkan oleh Ketua Presidium pemekaran PBMR, Abdullah Mokoginta dan didampingi Bupati Bolmong.
Selanjutnya, La Nyalla dan rombongan bersama Bupati Bolmong beserta jajarannya meninjau langsung lokasi KIMONG di Lolak. (ADV)