BERITATOTABUAN.COM, Bolmong – Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang terjadi di wilayah Sulawesi Utara menyebabkan volume air Sungai Tuodan naik drastis, dan berakibat sejumlah petani di perkebunan Desa Langagon, Kecamatan Bolaang, terjebak dan tak bisa pulang ke rumah.
“Volume air meningkat, jadinya sungai Tuodan tak bisa dilewati karena arusnya sangat kuat dan membahayakan,” ungkap Farid Potabuga, salah seorang petani via telepon seluler.
Farid pun mengaku pasrah, jika volume air tidak juga turun hingga hari raya Idul Adha nanti.
“Kalau memang intensitas hujan terus seperti ini dan volume air tidak turun sampai Idul Adha nanti, terpaksa kami merayakannya di sini,” ucap Farid.
Bahkan, dikatakan Farid, akibat luapan air Sungai Tuodan menyebabkan ada beberapa sabua (gubuk) petani yang terendam air.
“Ada beberapa petani di bantaran sungai terpaksa mengungsi ke tempat lebih tinggi, karena air sampai ke sabua mereka. Bahkan ada beberapa lahan jagung ikut terendam air,” tutur Farid.
Meski demikian, menurut Farid, para petani yang terjebak tidak khawatir dengan persoalan logistik.
“Kalau soal logistik, Insya Allah persediaan masih cukup. Tetapi kami tetap berharap air segera surut,” demikian Farid.
Diketahui, Sungai Tuodan adalah sungai kecil yang aman dilewati pada keadaan normal saat menuju area perkebunan, hingga tak memerlukan jembatan. (udi)