BERITATOTABUAN.COM, Bolmong – Bupati Bolmong, Yasti Soepredjo Mokoagow, Rabu (25/01/2022), dampingi pihak Kejaksaan Agung RI meninjau proses pembangunan bandara Loloda Mokoagow di Lolak.
Pihak Kejagung RI yang hadir dalam peninjauan tersebut, yakni Kasubdit Transportasi dan Telekomunikasi Eko Hening Wardono, Kasi PPI Tranportasi Sigit Sugiarto, Kasi D Kejati Sulut La Haja dan Satgas Pencegahan pada direktorat D Jamintel Kejagung Joseph Siahaan.
Diwawancarai usai peninjauan, Bupati Yasti mengungkapkan bahwa maksud kedatangan pihak Kejaksaan Agung adalah untuk mengecek jika ada kendala terkait pembangunan bandara.
“Kendala Pertama, tiang listrik yang ada di lokasi belum dipindahkan oleh pihak PLN, padahal kurang lebih tiga tahun yang lalu Pemkab Bolmong sudah berapa kali memohon untuk tiang listrik bisa dipindahkan,” ungkap Yasti.
Kendala kedua, lanjut Yasti, terkait dengan tower tapi semua provider sudah menyatakan siap untuk memindahkan.
“Hanya saja, kami belum bisa menindak lanjuti karena masih menunggu kajian-kajian teknis dari Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal perhubungan udara,” ucap Yasti.
Yasti juga mengatakan, pihaknya telah memberi saran kepada bandara Naha yang membawahi bandara di Bolmong, untuk tetap bersiap dengan pesawat landing berbadan lebar.
“Pemkab Bolmong memang telah menyiapkan runway bandara sampai pada 3000 meter. Artinya, kami siap dengan penerbangan internasional yang bisa mendarat di Bandara Bolmong,” ujar Yasti.
Dijelaskan Yasti, untuk akses jalan masuk yang belum ditindaklanjuti karena runway Bandara baru akan dikerjakan di tahun 2022 ini, nantinya tidak akan ada kendala.
“Intinya dari Kejaksaan Agung minta jika ada kendala maka sampaikan kepada mereka. Insya Allah pihak Kejaksaan Agung bisa membantu untuk menghubungi intansi-intansi vertikal terkait, agar supaya bisa dipercepat pembangunan bandara,” harap Yasti.
Yasti menambahkan, panjang runway yang telah tersedia anggarannya di tahun ini adalah sepanjang 1.650 meter untuk tahap awal dan untuk berikutnya sudah 3000 meter.
“Pemkab Bolmong masih menyiapkan penambahan lahan kurang lebih 25 hektar agar kita sudah bisa bersiap menjadi bandara internasional,” imbuh Yasti.
Sementara, Kadis Perhubungan Pemkab Bolmong, Sugih Arto Banteng mengatakan, untuk tower yang ada di gunung Ompu rencananya akan dipindahkan karena bandara bukan cuma ATR tapi kedepan pesawat Boeing akan landing.
Selain itu, menurut Sugih Arto, untuk lokasi pemindahan tower masih perlu kajian dari otoritas bandara kementerian perhubungan supaya tidak mengganggu penerbangan.
“Itu yang perlu kajian lokasi yang pas untuk memindahkan tower,” kata Sugih Arto.
Diketahui, tim Kejaksaan Agung turun melakukan peninjauan, sebelumnya disambut Yasti dan jajaran OPD Pemkab Bolmong di ruang kerja Bupati. (udi)