BERITATOTABUAN.COM, BOLTIM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boltim, pada tahun 2018 ini terpaksa harus rela melepaskan salah satu program unggulan dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur Sipil Negara (ASN).
Hal ini setelah Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Boltim, melakukan pemangkasan anggaran terhadap program yang sebelumnya telah mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut, melalui Badan Pendidikan dan Pelatihan (Bandiklat). Dimana Kabupaten Boltim merupakan salah satu daerah di Sulut yang sukses dalam program pengembangan SDM ASN.
Terinformasi anggaran yang telah di pangkas tersebut senilai Rp 1,5 miliya melalui APBD 2018. Anggaran tersebut diperuntukkan untuk beberapa pengembangan SDM disejumlah instansi seperti Satuan Pol-PP dan Petugas Damkar, serta pelatihan bagi aparat desa.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Pemkab Boltim, Robbi Mamonto, saat dikonfirmasi, pihaknya membenarkan hal tersebut, menurutnya seluruh program dan kegiatan pelatihan di tahun 2018 terpaksa harus kita pending karena keterbatasan anggaran. “Padahal Diklat ini merupakan program andalan kita karena telah mendapatkan apresiasi dari Bandiklat, karena Boltim merupakan daerah di Sulut yang lebih maju dalam pengembangan SDM aparatur,” ungkap Robi.
obi mengatakan pihaknya juga harus rela membatalkan Diklat Kepemimpinan (PIM) bagi pejabat eselon III dan IV dilingkungan Pemkab Boltim. “Karena anggarannya tidak terakomodir dalam APBD 2018, selain itu, untuk pelaksanaan lelang jabatan eselon II pada tahun ini juga belum bisa terlaksana, padahal ini sudah kita anggarkan,” tutupnya. (mg3/Mon77)