BERITATOTABUAN.COM, BOLTIM – Keberadaan adat dan budaya di Bolaang Mongondow Raya dinilai secara umum sinergis dengan apa yang diajarkan oleh agama. Demikian dikatakan Bupati Boltim Sehan Landjar saat membuka secara resmi kegiatan seminar adat dan budaya Kabupaten Boltim, bertempat di BPU Tutuyan, Rabu (10/08/2016) kemarin. “Salah satu contoh paling sederhana yakni bahasa mongondow miliki kandungan arti yang halus dan tidak kasar didengar sehingga tidak mudah menyinggung perasaan orang lain,” ungkap Sehan.
Dalam kegiatan tersebut, Sehan mengatakan acara seperti ini dapat ikut memperkuat kelembagaan adat dan menyamakan persepsi tata cara pelaksanaan adat di Kabupaten Boltim. ”Setiap masyarakat yang mengaku sebagai putera daerah Bolaang Mongondow lebih khusus Boltim, harus menanamkan moral serta budaya dan adat istiadat Mongondow.” tuturnya.
Sehan berharap, kegiatan seminar ini bisa dijadikan ajang atau kesempatan untuk menambah wawasan terhadap adat dan budaya mongondow, sekaligus menjadi bahan introspeksi diri terhadap seluruh peserta seminar, tentang apa saja kesalahan baik dalam pemahaman maupun cara mengaplikasikan hukum adat tersebut.
“Jangan sampai kegiatan seperti ini hanya untuk menggugurkan kewajiban, tetapi harus dipahami baik-baik serta terus membudayakan kearifan lokal kita sebagai landasan utama untuk perjuangan pembangunan daerah,” terangnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua AMABOM Jemi Lantong, Sekda Muhammad Assegaf, Danramil Kotabunan, pimpinan SKPD beserta para Sangadi dan lembaga adat se- Kabupaten Boltim. (Mon77)