BERITATOTABUAN.COM, BOLTIM – Langkah pencegahan penyakit Tubercolosis (TBC), ternyata tidak luput dari perhatian Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bolmong Timur. Lihat saja, Rabu (01/02/2017), Dinkes Boltim melakukan kegiatan Monitoring dan Evaluasi penanggulagan TBC di daerah itu. “Hingga saat ini angka cakupan program penemuan dan pengobatan penderita TBC belum mencapai 85 persen Penyebabnya karena petugas pengelola tidak aktif dan kurangnya penyuluhan,” ujar Kepala Dinkes Boltim Eko Marsidi SKM,
Dinkes pun menargetkan untuk menurunkan angka penderita TBC. Jumlah penderita pada tahun lalu sebanyak 80 orang. Jumlah ini berdasarkan jumlah pasien yang datang berobat ke puskesmas. “Tahun 2011 penderita ada 90 penderita, 2012 ada 92 penderita, 2013 ada 76 kasus, 2014 ada 106 kasus, 2015 ada 91 kasus dan 2016 ada 84 penderita,” ungkapnya.
Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit dan Wabah, Sammy Rarung mengatakan pemda terus melakukan upaya pengobatan terhadap penderita dengan memberikan obat secara gratis. “TBC dapat diobati, tapi harus teratur mengikuti pengobatan,” bebernya.
Katanya obat TBC yang dibagikan gratis tersebut senilai Rp 3 jutaan. Penderita pun dilakukan pemeriksaan sebanyak tiga kali selama enam bulan pengobatan. “Kami terus mensosialisasikan bahaya merokok kepada masyarakat, Beberapa fasilitas publik sudah ditetapkan sebagai kawasan bebas asap rokok,” tambahnya. (mg3/Mon77)